
IHSG Dibuka Bergairah, 5 Saham Big Cap Ini Jadi Penopangnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berhasil menghijau pada perdagangan sesi I Rabu (22/5/2024), setelah kemarin ditutup ambles lebih dari 1%.
Pelaku pasar sepertinya sudah mengantisipasi sikap Bank Indonesia (BI) yang diprediksi akan menahan suku bunga acuannya pada hari ini.
Per pukul 10:00 WIB, IHSG menguat 0,23% ke posisi 7.202,83. IHSG kembali menyentuh level psikologis 7.200. Pada pembukaan sesi I hari ini, IHSG dibuka naik 0,16% di posisi 7.197,45. Bahkan, IHSG sempat menguat 0,75% di awal sesi I hari ini.
Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 2,7 triliun dengan volume transaksi mencapai 5,3 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 318.831 kali.
Secara sektoral, sektor teknologi menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 1,52%.
Selain itu, beberapa saham menjadi penopang IHSG pada sesi I hari ini. Berikut daftarnya.
Saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 4,2 indeks poin.
IHSG menguat menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada siang hari ini. RDG BI telah dimulai pada Selasa kemarin dan akan berakhir Rabu hari ini. Pengumuman suku bunga akan menjadi perhatian pelaku pasar salah satunya yang ditunggu yakni kebijakan suku bunga acuan.
Padabulan ini, BI diyakini akan menahan suku bunganya di level 6,25%. Suku bunga Deposit Facility diperkirakan ditahan di 5,50% sementara suku bunga Lending Facility di 7,00%.
Polling CNBC Indonesia menunjukkan pelaku pasar berekspektasi BI menahan suku bunga. Dari 14 institusi yang terlibat polling, seluruhnya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di 6,25%.
Alasan pelaku pasar sudah mengantisipasi bahwa BI akan cenderung menahan suku bunga yakni dari pergerakan rupiah yang sudah cenderung stabil ketimbang pada April lalu serta mulai masuknya dana asing ke pasar keuangan RI, meski di pasar saham asing masih mencatatkan outflow.
BI merilis data transaksi 13-16 Mei 2024, bahwa investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp22,06 triliun terdiri dari beli neto Rp5,30 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), jual neto Rp2,40 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp19,17 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Sementara itu berdasarkan data pasar pada perdagangan kemarin, asing tercatat kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) hingga mencapai Rp 1,21 triliun di pasar reguler. Padahal pada Senin lalu,net sellasing sudah mulai jauh berkurang yakni mencapai Rp 75,63 miliar.
Selain itu, pasar tampaknya juga akan mengantisipasi sikap bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang akan tertuang pada Federal Open Market Committee (FOMC) minutes atau risalah FOMC. Sebab perdagangan hari ini adalah yang terakhir dalam pekan ini.
Menjelang FOMC minutes tersebut, beberapa pejabat The Fed akan menyampaikan pernyataan yang dianggap sebagai petunjuk pasar untuk menebak arah kebijakan moneter bank sentral.
Gubernur The Fed Christopher Waller kepada Peterson Institute for International Economics. di Washington mengatakan, "dengan tidak adanya pelemahan yang signifikan di pasar tenaga kerja, saya perlu melihat data inflasi yang baik selama beberapa bulan lagi sebelum saya dapat mendukung pelonggaran kebijakan moneter."
Namun, ia juga membatasi spekulasi bahwa suku bunga mungkin perlu dinaikkan lagi agar permintaan cukup melemah guna mengurangi tekanan harga lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa data inflasi terbaru "meyakinkan" dan kemungkinan kenaikan suku bunga "sangat rendah."
"Kami hanya tidak ingin terpuruk. Itu hal yang kritis," kata Waller. "Saat ini kami tidak melihat adanya indikasi bahwa tinggal di sini selama tiga atau empat bulan akan menyebabkan perekonomian terpuruk."
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an