WIKA Amankan Kontrak Rp 5,68 Triliun di Kuartal I-2024

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Rabu, 15/05/2024 20:05 WIB
Foto: dok WIKA

Jakarta, CNBC Indonesia - BUMN Karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah mengamankan kontrak Rp5,68 triliun hingga triwulan 1 tahun 2024.

"Nilai kontrak baru per triwulan 1-2024 sebesar Rp 5,68 triliun dari total rencana Rp30,7 triliun," ucap Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito dalam konferensi pers hasil RUPST WIKA, Rabu, (15/5/2024).

Lebih lanjut, WIKA telah mengamankan beberapa kontrak baik di anak perusahaan maupun induknya. Misalnya, proyek pengelolaan sampang melalui Refused Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara dan beberapa proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.


"Kita ada proyek RDF yang di Jakarta sebesar Rp1,5 triliun. Lalu ada beberapa proyek lain di IKN," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-JAKON (KSO) secara resmi memulai pembangunan Proyek Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, yang ditandai dengan ground breaking pada Senin (13/5).

Groundbreaking proyek RDF Rorotan dihadiri oleh PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta, Asep Kuswanto, Direktur Operasi I WIKA, Hananto Aji, dan Direktur Operasi II WIKA, Harum Akhmad Zuhdi.

Heru menyampaikan bahwa pengerjaan proyek RDF Rorotan dilakukan setelah sukses melakukan pembangunan RDF Bantargebang. Salah satu proyek terbesar di Indonesia ini merupakan program pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam mengupayakan kota Jakarta yang bebas sampah.

Keberadaan plant dengan teknologi RDF ini, memiliki fungsi mengolah sampah anorganik menjadi bahan bakar alternatif yang akan menghasilkan energi listrik maupun panas dengan emisi karbon yang rendah.

Dengan kapasitas pengolahan sampah yang mencapai 2.500 ton/hari, RDF Rorotan mampu mereduksi 30% total sampah yang akan dikirimkan ke Bantargebang menjadi RDF Baller berukuran 5x5 cm sebanyak 875 ton/hari.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Transisi Energi Dipercepat, Emiten Batu Bara Mulai Lirik EBT