
Terungkap, BSI Siap Konsolidasi dengan Bank Syariah Lain

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) berencana untuk terus bertumbuh secara non organik, dengan membentuk kelompok usaha bersama (KUB). Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta pun membeberkan seperti apa bank yang akan menjadi anggota dari skema tersebut.
"Sebetulnya itu, kita nggak melihat kemudian banknya seperti gimana. Tapi kita juga ikuti arah regulator. Regulator itu kan juga mengarahkan untuk coba berkonsolidasi. Kemudian konteksnya, arahnya kemudian gimana ya semuanya pasti dengan pertimbangan komersial dan kita juga harus melakukan due diligence dengan thoroughly, gitu lah ya," kata Bob di The Tower belum lama ini, dikutip Kamis (4/4/2024).
Ketika ditanya apakah sudah ada bank syariah yang dijajaki, ia mengatakan rencana ini masih sangat dini dan belum ada yang "serius."
"Kita ngelihat aja dulu perkembangan seperti itu, karena akan align dengan kemudian arah regulator, regulasinya itu," kata Bob.
Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mengakuisisi bank syariah lain. Ia menerangkan, ini sejalan dengan dorongan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan konsolidasi guna memperkuat industri perbankan syariah.
"Sebenernya pengalaman kita dengan merger ini, size does matter. Size itu maksudnya, BSI kenapa bisa begini, karena dia gede. Size-nya besar, asetnya besar, modalnya besar. Jadi kalau memang [bank syariah] kecil-kecil itu nggak bisa tumbuh, kita bisa gitu KUB [kelompok usaha bersama] dengan kita, atau kita akuisisi asetnya," pungkas Hery di JCC Senayan, Selasa (19/3/2024).
Ketika ditanya apakah ada rencana untuk KUB, ia menjawab ada. Hery menyebut kriteria dari bank syariah yang akan diakuisisi oleh BSI adalah yang "sama-sama sehat."
"Kalau sana nggak sehat sini sehat kan sakit sebelah nanti," ujarnya.
Untuk fokus bisnis dari bank syariah yang masuk radar akuisisi BSI, Hery menyebut mungkin consumer atau retail.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BSI Patok Penambahan 3 Juta Nasabah per Tahun, Sebulan Segini