Heboh PT Timah Kesangkut Kasus Korupsi, Begini Pesan Erick Thohir

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
02 April 2024 20:35
Pemerintah menyebar bantuan sosial (bansos) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Langkah ini diambil demi membuat harga beras turun setelah inflasi yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir.  (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Pemerintah menyebar bantuan sosial (bansos) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Langkah ini diambil demi membuat harga beras turun setelah inflasi yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Ahmad Dani Virsal mengungkapkan pesan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir atas kasus yang baru-baru ini terungkap, yakni dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk selama 2015-2022.

Virsal mengatakan bahwa Erick berpesan kepada perusahaan agar perusahaan bisa memperbaiki kondisi yang ada.

Menurutnya, Erick mendukung penuh atas perbaikan kondisi perusahaan pasca kasus tersebut terungkap oleh Kejaksaan Agung RI (Kejagung).

Seperti diketahui, Kejagung RI telah menetapkan setidaknya 16 tersangka pada kasus ini, hingga menyeret mantan Direksi PT Timah Tbk, suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis, dan Crazy Rich PIK Helena Lim.

"Iya selama ini sih saya pikir Menteri BUMN itu support full kita. Bagaimana ini bisa terungkap dan bisa memperbaiki kondisi," ucap Virsal saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Sebelumnya, Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia juga angkat suara perihal kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk (TINS) 2015-2022.

Bahlil mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mengkaji duduk perkara dugaan kasus korupsi tersebut.

"Saya juga lagi bingung, dia (tersangka) ini mengerjakan di atas IUP-nya, atau di atas IUP yang lain. Dan sekarang tim kami di Deputi saya lagi mempelajarinya," ungkap Bahlil saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Dia mengatakan, pihaknya tidak mengurus berkas pengajuan IUP dari awal. Bahlil mengatakan, pihaknya hanya meneken proses IUP di akhir melalui sistem Online Single Submission (OSS) untuk diterbitkan IUP-nya.

"Tapi kebijakan, berapa luas lahannya, titik koordinatnya di mana, bagaimana proses mendapatkan, itu tetap di Menteri teknis, bukan di Menteri Investasi," jelasnya.

Kasus dugaan korupsi ini ditaksir merugikan negara hingga Rp 271 triliun, termasuk kerugian dari sisi ekologis.

Bahlil menyebut, pihak yang akan mengkaji perihal kerugian negara tersebut adalah aparat penegak hukum yang memiliki dasar hitungannya.

"Itu kan hukum ya. Dan kita kan tidak tahu dasar hitungannya dari mana. Itu mungkin dari aparat penegak hukum yang tahu dasar hitungannya," tandasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eks Direksi Kesangkut Kasus Dugaan Korupsi, Ini Reaksi Bos PT Timah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular