Daftar 8 Konglomerat Penguasa Minyak Goreng RI

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
25 March 2024 14:00
Pembeli memilih minyak goreng pada salah satu toko ritel di Jakarta, Sealasa (12/9/2023). CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pembeli memilih minyak goreng pada salah satu toko ritel di Jakarta, Sealasa (12/9/2023). CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakar minyak sawit memperkirakan harga minyak sawit mentah (CPO) akan naik tahun ini karena pasokan global yang datar akibat perkembangan cuaca seperti El-Nino dan perubahan iklim. Ini tentu menguntungkan para pebisnis CPO.

Melansir New Straits Times, 9 November 2023, Direktur Pelaksana Konsultan dan Ekonom Pertanian Glenauk Economics Julian McGill mengatakan harga CPO mungkin naik menjadi RM4.000 per ton pada kuartal I-2024. Produksi diperkirakan akan datar atau menurun pada 2024 di Malaysia dan Indonesia, tergantung pada curah hujan saat El Nino.

Hal ini tentu menjadi angin segar bagi para pengusaha sawit dan minyak goreng (migor) di Indonesia. Sebagai produsen CPO besar di dunia, terdapat nama-nama pengusaha yang bermain di belakangnya.

Berikut ini, nama-nama pebisnis CPO Indonesia beserta harta kekayaannya per November 2023:

1. Martua Sitorus

Martua Sitorus bersama dengan Kuok Khoon Hong mendirikan Wilmar pada tahun 1991. Saat awal berdiri, perusahaan ini memiliki kurang dari 10.000 hektare (ha) kebun kelapa sawit di Sumatera Utara.

Perusahaannya terus berkembang hingga ratusan ribu ha dan tercatat memiliki banyak pabrik pengolahan minyak sawit. Dirinya bahkan mendapatkan julukan sebagai Raja Minyak Sawit Indonesia.

Wilmar adalah salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit terluas di dunia dengan total lahan tanam mencapai 232.053 ha pada akhir tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 65 persen kebun sawit di Indonesia; sekitar 26% di Malaysia timur, dan sisanya atau 9 persen ada di Afrika.

Saat ini, nama Maratua berada di peringkat ke-11 sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun lalu. Menurut data real time billionaires Forbes, saat ini dia memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 3,4 miliar atau Rp 53,66 triliun.

2. Anthoni Salim

Siapa yang tidak kenal Anthoni Salim? Sumber kekayaan Anthoni Salim tidak hanya berasal dari produk mie instan, Indomie, tapi juga dari kelapa sawit.

Diketahui bisnis kelapa sawit keluarga Salim dijalankan lewat perusahaannya Indofood Agri Resources Ltd. Sementara di bawah Grup Salim, ada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit, seperti PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP).

Beberapa tahun ke belakang, Grup Salim telah mengakuisisi banyak perusahaan kelapa sawit yang membuat lahan miliknya menjadi makin luas.

Dia diketahui menempati peringkat ke-5 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2021. Adapun kekayaannya saat ini sebesar US$ 7,5 miliar atau Rp115 triliun.

3. Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto memulai bisnisnya pada 1967 sebagai pemasok suku cadang dan pengusaha di bidang jasa konstruksi untuk industri minyak. Kini, Sukanto dikenal sebagai konglomerat pemilik grup usaha Royal Golden Eagle International (RGEI) yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas yang berbasis di Singapura.

RGEI bergerak di berbagai industri, di antaranya kertas dan pulp (Asia Pacific Resources International Holding Ltd), dan industri perkebunan kelapa sawit (Asian Agri dan Apical).

Sukanto saat ini berada peringkat ke-13 orang terkaya Indonesia versi Forbes. Kekayaannya saat ini tercatat sebesar US$ 3,1 miliar atau Rp 48,93 triliun.

4. Peter Sondakh

Peter Sondakh dikenal sebagai Kepala Rajawali Grup, perusahaan investasi yang portofolionya mencakup hotel, media, dan pertambangan. Peter juga memiliki perusahaan properti Grup Rajawali Property. Selain itu, dia pun memiliki Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT).

Peter saat ini berada di peringkat ke-15 orang terkaya Indonesia versi Forbes. Kekayaannya sebesar US$ 2,1 miliar atau Rp33,14 triliun.

5. Theodore Rachmat

Theodore Permadi Rachmat yang akrab dipanggil dengan Teddy ini mendirikan grup Triputra pada 1998. Saat ini, grup tersebut memiliki empat lini bisnis, termasuk agribisnis, manufaktur, dan pertambangan. Dia menjalankan bisnis sawitnya melalui PT Triputra Agro Persada.

Teddy saat ini berada di posisi ke-12 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Adapun kekayaannya saat ini tercatat sebesar US$3,2 miliar atau Rp 50,5 triliun

6. Bachtiar Karim

Bachtiar Karim berada di posisi 15 orang terkaya Indonesia versi Forbes tahun lalu. Kekayaannya saat ini tercatat sebesar US$ 3,9 miliar atau Rp 61,2  triliun. Kekayaannya bersumber dari perusahaan sawit yang dimilikinya. Bersama dengan saudaranya, Burhan dan Bahari, Bachtiar menjalankan Musim Mas, salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia.

Perusahaan tersebut berdiri setelah dua tahun keluarga Karim membuka kilang minyak sawit pertama di Indonesia pada 1970.

7. Ciliandra Faniago

Dia adalah CEO First Resources Ltd, perusahaan yang tercatat di bursa efek Singapura. Perusahaan ini diketahui banyak menguasai ratusan ribu ha lahan sawit di Indonesia.

Ciliandra merupakan orang terkaya paling muda dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun lalu. Pengusaha 45 tahun ini berada di posisi 24. Kekayaannya saat ini tercatat sebesar US$ 2,35 miliar atau Rp 36,89 triliun.

8. Keluarga Widjaja

Keluarga Widjaja berada di peringkat ke-4 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2023. Kekayaan keluarga Widjaja saat ini sebesar US$ 10,8 miliar atau setara Rp 169 triliun.

Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis yang dirintis oleh Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari 2019 pada usia 98 tahun. Keluarga Widjaja tercatat sebagai pemilik Sinar Mas Group.

Sinar Mas Group merupakan produsen minyak goreng terbesar di Indonesia dengan merek Filma. Selain itu, juga memiliki perusahaan penghasil sawit terbesar di dunia Golden Agri-Resources.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dharma Satya Nusantara (DSNG) Cetak Laba Rp 229 M di Kuartal-I 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular