PIK 2 Milik Aguan Masuk Proyek Strategis Pemerintah, Kenapa?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
25 March 2024 09:55
Taman Wisata Alam Angke, Kapuk (TWA) di Jakarta Utara mangrove memiliki luas sebesar 99,82 Ha yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi terbengkalai di sebagian lokasi, Kamis (2/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Taman Wisata Alam Angke, Kapuk (TWA) di Jakarta Utara mangrove memiliki luas sebesar 99,82 Ha yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi terbengkalai di sebagian lokasi, Kamis (2/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNCB Indonesia - Kawasan milik konglomerat Aguan, yaitu Green Area dan Eco-City di lokasi PIK 2 yang berlokasi di Provinsi Banten menjadi salah satu proyek yang dikembangkan pemerintah dari 14 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru hingga pertengahan Maret 2024. Keputusan itu merupakan hasil Rapat Internal yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada Senin (18/03/2024) lalu.

Dalam rilis Kemenko Perekonomian, pemerintah mengklaim keseluruhan PSN baru yang disetujui semua pembiayaannya berasal dari investor swasta dan tidak membutuhkan dukungan APBN.

Pengembangan 14 PSN baru tersebut dilakukan di sejumlah daerah yakni di Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Mencakup pengembangan di berbagai sektor, 14 PSN baru tersebut terdiri dari 8 Kawasan Industri, 2 Kawasan Pariwisata, 2 Jalan Tol, 1 Kawasan Pendidikan, Riset dan Teknologi, Kesehatan, serta 1 Proyek Migas Lepas Pantai.

Nantinya, pemerintah akan melakukan pengembangan wilayah berbasis hijau dengan luas lebih kurang 1.756 Ha dinamakan. "Tropical Coastland" ditujukan sebagai destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna meningkatkan attractiveness bagi wisatawan.

Destinasi pariwisata ini juga didesain untuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove yang merupakan mekanisme pengamanan pesisir secara alami.

Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp65 triliun ini diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda. Kawasan PIK 2 nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg yang telah mulai digarap pada tahun 2023 lalu.

Proyek Pengembangan Green Area dan Eco-City ini didukung secara langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pertimbangan lokasi yang diusulkan sangat strategis karena berdekatan dengan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Kepulauan Seribu dan Kota Tua - Sunda Kelapa, dapat membuka peluang usaha dan investasi, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di Provinsi Banten dan sekitarnya.

Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kawasan PIK 2 Tropical Coastland dibiayai dengan dana bersumber non APBN, serta komitmen dari Badan Usaha Pengusul untuk melakukan pembangunan secara bertahap dengan rencana opening tahap I berupa danau dan tempat ibadah sebagai destinasi Wisata Taman Bhineka paling lambat pada kuartal 3 (Q3) tahun 2024.

Adapun saham PT Pantai Indah Kapuk Dia Tbk. (PANI) terkerek naik sebesar 3,4% selama sepekan terakhir. Saat ini kapitalisasi pasar PANI mencapai Rp 83,2 triliun.

Sebagai informasi, Emiten properti yang dinakhodai Sugianto Kusuma atau Aguan ini mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 95,41% sepanjang 2023 menjadi Rp270,03 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2023, capaian laba emiten kongsi Grup Agung Sedayu dan Grup Salim ini didoromg oleh pendapatan yang meroket 273,6% menjadi sebesar Rp2,15 triliun dibadningkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 577,74 miliar.

Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok perseroan juga meningkat signifikan, dari Rp179,75 miliar pada akhir 2022 menjadi Rp1,08 triliun pada akhir 2023. Sehingga, laba kotor yang dirangkum PANI mencapai Rp1,07 triliun atau naik 171,04% dari tahun 2022.

Adapun total aset PANI mencapai Rp33,71 triliun atau naik 20,36% dibandingkan akhir tahun 2022. Sedangkan itu, liabilitas turun 28,67% secara tahunan menjadi Rp20,49 triliun dan ekuitas naik 154,17% secara tahunan ke Rp19,08 triliun.

Sementara arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Desember 2023 mencapai Rp1,06 triliun, atau turun sebesar 35,19% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp1,65 triliun.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kawasan Milik 'Sang Naga' Ini Jadi Proyek Unggulan Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular