Prabowo Subianto Jadi Presiden RI, Segini Harta Kekayaannya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Kamis, 21/03/2024 12:40 WIB
Foto: AP/Achmad Ibrahim

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. KPU menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Perolehan suara kandidat nomor urut 2 tersebut mencapai 96.216.691 (58,58%).

Sebagai presiden selanjutnya, harta Prabowo pun menjadi sorotan. Sebab dirinya sebagai pejabat publik memiliki kewajiban untuk melaporkan harta kekayaannya.


Sebelum aktif berpolitik, Prabowo sempat menjadi perwakilan kelompok bisnis adiknya, Tirtamas/Comexindo. Merujuk paparan George Aditjondro dalam Korupsi Kepresidenan (2006), saat di Aman, Yordania, dari sana juga dia berupaya mempersiapkan bisnis tambang, pengolahan kertas, dan penggalian sumber-sumber energi.

Barulah pada 2001, Prabowo dan rekannya, mendirikan Nusantara Energi. Perusahaan inilah yang kemudian menjadi mesin pendulang kekayaan bagi Prabowo. Awalnya bisnisnya bergerak di industri kertas bernama PT Kiani Kertas, yang berada di Berau, Kalimantan Timur.

PT Kiani Kertas ini awalnya dimiliki oleh 'Raja Hutan' Bob Hasan. Namun, pada tahun 1990-an, perusahaan ini diambil alih negara karena dianggap tidak sehat. Dan karena alasan inilah Prabowo ingin membangkitkan perusahaan kertas tersebut.

Dia membeli Kiani Kertas senilai Rp 1,8 Triliun dan mengubahnya menjadi PT Kertas Nusantara. Pengambilalihan ini kemudian membuat hubungannya dengan senior di TNI, Luhut Binsar Panjaitan, kembali mencair.

Sebagaimana dipaparkan Hendra Budiman dalam Para Pembisik Jokowi (2015), di Kiani Kertas Prabowo menjabat sebagai Presiden Direktur dan Luhut Binsar Panjaitan menduduki kursi Komisaris Utama. Sayang, hubungan positif dua jenderal TNI itu tidak berlangsung lama.

Kondisi perusahaan yang tak kunjung membaik membuat hubungan keduanya kembali merenggang. Di tangan Prabowo, Kiani Kertas tetap dianggap perusahaan yang tak sehat dan tidak begitu sukses.

Setelah bermain di industri kertas, Prabowo beralih ke sektor bisnis lain. Tercatat, bekas Pangkostrad ini sempat bermain di bisnis minyak kelapa sawit melalui PT Tidar Kerinci Agung, bidang perikanan lewat PT Jaladri Nusantara dan sektor migas lewat PT Nusantara Energy.

Seluruh bisnis itu berada di bawah naungan Nusantara Group yang ternyata membawahi 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Selama menjalani bisnis Prabowo tidak sendirian. Dia menaruh kepercayaan besar kepada rekan politik dan keluarganya. Inilah yang menjadi kunci bisnis Prabowo.

Menurut LHKPN, Prabowo memiliki harta Rp2,04 triliun dan tanpa utang.

Terbanyak harta Prabowo berada pada tanah dan bangunan dengan nilai Rp275,3 miliar. Ini tersebar di wilayah Jakarta dan Bogor dengan luas dan nilai yang berbeda.

Prabowo juga memiliki sederet alat transportasi Rp1,2 miliar, meliputi Toyota Alphard dan Lexus Jeep tahun 1992 seharga Rp400 juta serta 6 mobil lainnya.

Menteri Pertahanan itu tersebut juga memiliki harta bergerak lainnya Rp16,4 miliar, surat berharga Rp1,7 triliun dan kas Rp47,8 miliar.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Kucurkan 6 Insentif, Puluhan Saham Ini Bisa Pesta Pora