
Prabowo Menang Pilpres, Bos BEI Komentar Gini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengomentari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang penantian hasil rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pengumuman Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Diketahui, pada perdagangan Rabu (20/3/2024) IHSG ditutup turun tipis 0,08% ke posisi Rp 7.331,13. IHSG masih bertahan di level psikologis 7.300 meski sempat menyentuh level psikologis 7.200 pada awal sesi I hari ini. Namun, begitu resmi diumumkan, hari ini IHSG langsung naik 0,53% ke level 7.369 pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (21/3/2024).
Direktur Utama BEI Iman Rachman melihat, pergolakan ini sebagai suatu penyesuaian yang normal.
"Kemarin satu minggu terakhir, ketika naik, kami paham itu hari ini adjustment biasa saja. Karena kalau kita lihat, valuasi per tahun bagus dibandingkan dari global tadi," ungkap Iman kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (20/3/2024).
Terlepas dari isu politik, Iman melihat, justru penurunan ini didorong dari realisasi keuntungan menjelang tanggal cum dividen di emiten-emiten keuangan. Hal ini berpengaruh besar karena kontributor terbesar di IHSG adalah sektor keuangan.
"Perbankan sudah bagi dividen. Saya melih
at bahwa sebagian juga ada faktor itu, bahwa ketika mereka mau mengejar kumnya, mereka berlomba-lomba punya banyak, karena perbankan kasih dividen cukup bagus. Nah sekarang setelah itu, gak ada dividen sehingga pricingnya disesuaikan," kata dia.
Di sisi lain, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy tak mengelak bahwa para investor cenderung wait and see menunggu hasil Pemilu.
"Investor masih wait and see untuk hasil pemilu yang mudah-mudahan diumumkan hari ini dan dampaknya seperti apa kami sih terus terang berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja sehingga market kita atau investor kita juga bisa kembali aktif," ungkap Irvan.
Selain Pemilu, Irvan menyebut beberapa faktor lain yaitu rally IHSG yang sudah cukup panjang sehingga sudah waktunya realisasi keuntungan dan aksi korporasi dari emiten-emitennya.
Diketahui, Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan kemarin mencapai sekitar Rp 10 triliun dengan melibatkan 20 miliaran saham yang diperdagangkan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 213 saham terapresiasi, 296 saham terdepresiasi, dan 261 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor energi menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 3,14%.
Saham perbankan raksasa terbesar keempat di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasarnya yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 20,5 indeks poin.
Selain itu, saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga menjadi laggard IHSG yakni sebesar 14,5 indeks poin.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an