Jelang Pengumuman Pemenang Pilpres, Rupiah Gak Gerak di Rp15.710

rev, CNBC Indonesia
20 March 2024 15:12
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah menanti keputusan pemenang pemilu presiden dan legislatif 2024 dan keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menahan suku bunganya untuk kelima kalinya.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup stagnan 0% di angka Rp15.710/US$. Posisi ini sama dengan pada saat awal perdagangan hari ini dimulai.

Sementara DXY pada pukul 14:55 WIB naik ke angka 103,87 atau menguat 0,27%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang berada di angka 103,59.

Hari ini, BI merilis suku bunga acuan yang ditetapkan untuk dipertahankan di angka 6% pada Maret 2024.

Suku bunga Deposit Facility tetap di posisi 5,25% dan Lending Facility sebesar 6,75%.

Hal ini sejalan dengan konsensus yang dihimpun 11 instansi oleh CNBC Indonesia yang memperkirakan secara absolute bahwa BI akan menahan suku bunga acuan (BI rate) di level 6,00%.

"Keputusan mempertahankan BI rate pada level 6% konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro stability yaitu untuk jaga stabilitas rupiah dan langkah preemptive dan forward looking untuk pastikan inflasi sesuai sasaran 2,5 plus minus 1%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (20/3/2024)

Perry menuturkan, kebijakan makro prudential tetap pro pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Kebijakan makro prudential yang longgar untuk dukung kredit dan pembiayaan rumah tangga," jelasnya.

Ke depan, BI pun memperkirakan bahwa rupiah akan memiliki kecenderungan menguat didorong kembali masuknya aliran modal asing sejalan dengan prospek positif ekonomi Indonesia.

Selain itu, Perry yakin kebijakan stabilisasi BI dan penguatan operasi moneter melaui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI turut mendorong penguatan prospek nilai tukar.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular