Jelang Rapat The Fed, Saham Teknologi Wall Street Kompak Terbang

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
18 March 2024 21:20
FILE - In this Oct. 14, 2020 file photo, the American Flag hangs outside the New York Stock Exchange in New York.Stocks were posting strong gains in early trading Thursday, May 13, 2021, following three days of losses and the biggest one-day drop in the S&P 500 since February.  (AP Photo/Frank Franklin II, File)
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan jelang pertemuan The Federal Reverse (The Fed) AS untuk menentukan kemana arah suku bunga bank sentralnya.

Pada perdagangan Senin (18/3/2024), Dow Jones dibuka menguat 0,29% di level 38.826,93, begitu juga S&P 500 dibuka lebih tinggi atau naik 0,88% di level 5.161,93, dan Nasdaq dibuka melonjak 1,15% di level 16.156,77.

Indeks utama Wall Street dibuka lebih tinggi pada perdagangan Senin, didorong oleh relinya saham-saham megacap dan produsen chip yang mendukung pemulihan tajam di indeks Nasdaq yang berisi saham-saham teknologi.

Dimana Nvidia (NVDA.O) melesat 2,8%, Alphabet (GOOGL.O) naik 4,9%, dan Tesla (TSLA.O) melejit 4,2% pada awal perdagangan.

Pasar juga merespon positif jelang pertemuan The Fed AS pada minggu ini, di mana bank sentral diperkirakan akan menjaga biaya pinjaman tetap stabil dan memberikan isyarat mengenai kebijakan moneternya.

Angka inflasi yang lebih kuat dari perkiraan pada minggu lalu telah mendorong investor untuk memikirkan kembali kapan dan berapa banyak pembuat kebijakan akan menurunkan suku bunga tahun ini, dengan para pelaku pasar menarik kembali spekulasi penurunan suku bunga pada bulan Juni menjadi sekitar 59% dari 71% pada hari Senin lalu, menurut CME Alat FedWatch.

Sikap hawkish The Fed dalam pertemuan kebijakannya yang berakhir pada hari Rabu dapat semakin menekan indeks-indeks yang sedang naik daun seperti indeks Nasdaq yang berisi saham-saham teknologi dan kecerdasan buatan (AI).

"(Investor) akan mencari kejelasan lebih lanjut apakah opini konsensus pasar yang luas mengenai penurunan suku bunga pada bulan Juni masih nyata, mereka akan menafsirkan dot plot ke depan, melihat apakah ada modifikasi yang luas," ujar Jamie Battmer, kepala petugas investasi di Perencanaan Kreatif di Kansas, kepada Reuters.

Goldman Sachs pada hari Senin mengatakan mereka sekarang memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024 setelah inflasi sedikit lebih tinggi dari perkiraan.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Inflasi AS Dinanti, Wall Street Kompak Dibuka Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular