Saat IHSG 'Galau', 5 Saham Ini Malah Terbang! Ada Milik Haji Isam
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi I Senin (18/3/2024), setelah pada Jumat akhir pekan lalu sempat ambles lebih dari 1% karena aksi profit taking investor.
Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG naik 0,14% ke posisi 7.338,16.IHSG berhasil menguat kembali setelah pada Jumat pekan lalu sempat ambles lebih dari 1% karena aksi profit taking investor.
Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 4,5 triliun dengan melibatkan 8,1 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 675.853 kali.
Di tengah IHSG yang kembali cerah pada sesi I hari ini, ada beberapa saham yang penguatannya cukup kencang. Berikut daftar sahamnya.
Emiten | Kode Saham | Harga Saham Terakhir | Perubahan |
Adhi Kartiko Pratama | NICE | 1210 | 23,47% |
Jaya Swarasa Agung | TAYS | 125 | 22,55% |
Jhonlin Agro Raya | JARR | 424 | 21,84% |
Geoprima Solusi | GPSO | 172 | 18,62% |
Kedaung Indah Can | KICI | 252 | 17,76% |
Sumber: RTI
Meski berhasil menguat, tetapi pergerakan IHSG cenderung volatil pada hari ini dan sempat terkoreksi kembali ke zona merah pada awal perdagangan sesi I hari ini.
Cenderung volatilnya IHSG terjadi di tengah sikap wait and see pelaku pasar menanti kebijakan terbaru dari suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/The Fed dan Bank Indonesia (BI) pada pekan ini.
Untuk diketahui, The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di level 5,25%-5,5%. Pertanyaan yang lebih besar adalah sinyal kebijakan ke depan, termasuk apakah mereka akan menurunkan suku bunga pada Juni (seperti yang diperkirakan pasar saat ini), dan berapa banyak pemotongan yang diperkirakan terjadi pada tahun 2024.
Tak hanya The Fed saja, BI juga akan menggelar pertemuan atau Rapat Dewan Gubernur pada Selasa dan Rabu pekan ini serta hasilnya akan diumumkan pada Rabu pekan ini.
BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 6,00% pada pekan ini demi menjaga stabilitas nilai tukar.
Diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Februari 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.
Keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)