Rupiah Gagal Menguat 5 Hari Beruntun, Dolar Naik ke Rp15.575

rev, CNBC Indonesia
Kamis, 14/03/2024 15:22 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap wait and see pelaku pasar perihal data neraca dagang Indonesia yang akan dirilis besok hari.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,03% di angka Rp15.575/US$. Pelemahan ini mematahkan tren penguatan yang terjadi selama empat hari beruntun sejak 6 Maret 2024.

Sementara DXY pada pukul 14:54 WIB naik ke angka 102,91 atau menguat 0,12%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin (13/3/2024) yang berada di angka 102,79.


Adapun investor saat ini masih menunggu data neraca dagang Indonesia yang akan dirilis besok (15/3/2024).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia Januari 2024 surplus US$ 2,01 miliar.

Ekspor Indonesia pada Januari 2024 turun 8,06% secara year on year (yoy) menjadi US$ 20,52 miliar. Sementara impor US$ 18,51 miliar atau naik 0,36%.

"Impor Indonesia mencapai US$ 18,51 miliar," ungkap Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers, Kamis (15/2/2024)

Sementara konsensus yang ada saat ini memperkirakan neraca dagang Indonesia berada di angka US$ 2,32 miliar dengan ekspor dan impor yang semakin membaik secara tahunan.

Hal ini sangat ditunggu pelaku pasar mengingat semakin besarnya surplus neraca dagang, maka supply dolar AS di dalam negeri akan terjaga dan membuat rupiah berada dalam kondisi yang stabil.

Namun jika neraca dagang tercatat lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar, maka hal ini dapat memberikan tekanan bagi rupiah ke depannya.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS