Diumumkan Hari Ini, Simak Kisi-Kisi Dividen BBCA
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank swasta terbesar RI PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) hari ini menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS) di Menara BCA, Kamis (14/3/2024) pukul 09.30 WIB. Salah satu agenda yang dibahas adalah penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sebelumnya telah memberi kisi-kisi terkait besaran dividen tunai tahun buku 2023. Ia berseloroh, besaran dividen tahun ini akan "agak laen", yakni lebih besar dibandingkan dengan tebaran dividen pada tahun 2022.
"Rahasia dong. Agak laen, yang jelas lebih tinggi dari tahun lalu," ungkap Jahja selepas Petemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di St. Regist, Selasa (20/2/2024) lalu.
Mengingatkan saja, emiten perbankan swasta terbesar di RI milik keluarga Hartono itu telah mencatatkan laba bersih konsolidasi senilai Rp48,6 triliun di sepanjang tahun 2023. Catatan laba tersebut naik 19,4% dibandingkan dengan capaian tahun 2022.
Setahun sebelumnya, BCA telah membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp20,95 triliun atau Rp205, per saham. Jumlah itu meningkat 41,4%, dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2021.
BCA telah membagikan dividen interim 2023 sebesar Rp5,23 triliun atau sebesar Rp42,5 per saham. Nilai tebaran dividen interim itu naik 21,4% dibandingkan tebaran pada 2022 sebesar Rp35 per saham atau dengan nilai Rp4,31 triliun.
Sementara itu saham BBCA terpantau melonjak. Per pukul 09:49 WIB, saham BBCA naik 2,25% ke posisi Rp 10.225 per unit. Saham BBCA pada sesi I hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 5.290 kali dengan volume sebesar 19,74 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 199,97 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 1.260,49 triliun.
Hingga pukul 09:49 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 10.000 per unit, menjadi antrean beli paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 38.413 lot atau sekitar Rp 38 miliar. Sedangkan di order offer atau jual, di harga Rp 10.250/unit, menjadi antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 43340 lot atau sekitar Rp 44 miliar.
(fsd/fsd)