Eks Bankir BNI Masuk, BTN Mau Incar KUR
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menambah jabatan baru pada jajaran direksi, yakni direktur SME and retail funding.
Posisi tersebut diisi oleh Muhammad Iqbal yang sebelumnya berstatus sebagai direktur institutional banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan bahwa perusahaan yang dia pimpin akan tumbuh lebih kuat bukan hanya di segmen kredit pemilikan rumah (KPR). Satu sektor yang diincar adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"KUR ini kredit program yang menurut kami sangat baik ada penjaminan asuransi juga. Saya lihat segmennya cocok untuk nasabah BTN yang MBR [masyarakat berpenghasilan rendah] dan cocok untuk bisnis perumahan turunan," katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (6/3/2024).
Selain itu BTN juga akan memperkuat pondasi pendanaan, terutama dari segmen ritel. Sejauh ini segmen tersebut tumbuh terbatas dibandingkan dengan pendanaan dari institusi.
"Tapi artinnya kami ingin tumbuh lebih cepet lagi dari kondisi sekarang, sehingga kami buat satu direktorat khusus retail dan UMKM," katanya.
Adapun per 31 Desember 2023, BTN menyalurkan kredit Rp 333,7 triliun, naik 11,9% secara tahunan (yoy).
KPR berkontribusi Rp 257,92 triliun atau 86,96% terhadap total portofolio kredit bank. Segmen KPR subsidi tercatat naik 10,9% yoy dan nonsubsidi mencetak pertumbuhan rekor tertinggi setelah Covid-19 atau sebesar 9,5% yoy.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 8,7% yoy menjadi Rp 349,93 triliun pada periode yang sama. Komposisi DPK yang dihimpun BTN terdiri dari 78% nasabah korporasi dan 22% dari nasabah ritel.
Tahun ini BTN membidik komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 53% hingga 55%. Fokusnya pada tahun ini adalah CASA yang berbasis transaksi retail.
(mkh/mkh)