
IHSG Terbang 1% Lebih, GOTO & TPIA Jadi Penyelamat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terbang pada perdagangan Rabu (6/3/2024), setelah selama empat hari sebelumnya tertekan.
IHSG ditutup melesat 1,14% ke posisi 7.329,8. IHSG berhasil kembali ke level psikologis 7.300 pada akhir perdagangan hari ini, setelah kemarin terkoreksi ke level psikologis 7.200.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 8,8 triliun dengan melibatkan 22 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 270 saham terapresiasi, 239 saham terdepresiasi, dan 258 saham cenderung stagnan.
Secara sektoral, sektor teknologi menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini, yakni sebesar 5,31%. Tak hanya teknologi, sektor transportasi dan keuangan juga menjadi penopang IHSG masing-masing 1,18% dan 1,17%.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | 23,08 | 74 | 17,46% |
Chandra Asri Pacific | TPIA | 15,63 | 5.225 | 10,23% |
Bank Central Asia | BBCA | 10,32 | 9.950 | 1,53% |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | 8,73 | 6.200 | 1,22% |
Bank Mandiri (Persero) | BMRI | 4,50 | 7.075 | 0,71% |
Barito Renewables Energy | BREN | 3,88 | 6.000 | 1,69% |
Telkom Indonesia (Persero) | TLKM | 3,50 | 3.900 | 0,78% |
Sumber: Refinitiv
Sejalan dengan sektor teknologi yang menjadi penopang terbesar IHSG, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga menjadi top movers IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 23,8 indeks poin.
Selain itu, beberapa saham perbankan raksasa juga menjadi movers IHSG, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 10,3 indeks poin, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 8,7 indeks poin, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 4,5 indeks poin.
IHSG melesat dan berhasil kembali menyentuh level psikologis 7.300, setelah selama empat hari beruntun tertekan.
Di lain sisi, investor masih menanti pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell perihal ekonomi AS dan suku bunga.
Sebagai catatan, beberapa bulan terakhir telah terjadi perubahan dinamika antara pasar keuangan dan The Fed mengenai kecepatan serta waktu perkiraan penurunan suku bunga tahun ini.
Pasar harus menyesuaikan pandangan kolektif mereka dari bank sentral yang sangat akomodatif menjadi bank sentral yang lebih hati-hati dan penuh pertimbangan.
Pasar saat ini cenderung sedang mengumpulkan informasi kapan The Fed akan mulai melakukan penurunan suku bunga dan berapa banyak penurunan suku bunganya.
Mereka juga menanti tindakan The Fed selanjutnya terkait pandangan terhadap inflasi dan bagaimana Powell mengungkapkan hal tersebut.
Lebih lanjut, malam nanti juga akan dirilis data yang bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan kebijakan suku bunga The Fed, yakni data pembukaan lowongan baru.
Berdasarkan konsensusĀ Trading EconomicsĀ pembukaan lowongan pekerjaan pada Januari akan melandai ke 8,9 juta dari 9,03 juta.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an