
56 Perusahaan Antre IPO, Cari Duit Rp 56,83 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Antusiasme penghimpunan dana di pasar modal Indonesia masih sangat tinggi. Hal ini terlihat dari nilai penawaran umum yang masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencapai Rp 20,65 triliun hingga 29 Februari 2024.
"Tercermin pada 29 Februari 2024, nilai penawaran umum Rp 20,65 triliun, dengan emiten baru sebanyak 12 emiten," ujar Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal, Bursa Karbon dan Keuangan Derivatif OJK, dalam RDK OJK, Senin (4/3/2024).
Sementara, hingga hari ini terdapat 84 pipeline penawaran umum dengan nilai pendanaan mencapai Rp 56,83 triliun. Diantaranya rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 56 perusahaan.
BEI mengungkapkan, masih ada 17 perusahaan yang telah masuk antrean pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun ini.
Hingga 1 Maret 2024, BEI telah mencatat 19 perusahaan yang melantai di bursa untuk pertama kalinya. Mereka berhasil menghimpun dana investor senilai Rp 3,45 triliun.
"Hingga saat ini, terdapat 17 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ujar Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Senin (3/3/2024).
Sebagai informasi, saat ini bursa mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan aset. Dari 17 perusahaan yang hendak melantai, 2 di antaranya calon emiten berskala besar atau memiliki aset lebih dari Rp 250 miliar.
Berdasarkan sektor, dua perusahaan memiliki bidang bisnis material dasar, dua konsumer kritikal, empat konsumer nonkritikal, lima industri, satu infrastruktur, dan tiga terkait teknologi.
Sementara itu, BEI menargetkan sekitar 62 perusahaan dapat tercatat menjadi perusahaan publik lewat gelaran IPO
"Kalau kita bicara IPO saham tahun depan itu 61 atau 62 ya," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam konferensi pers penutupan perdagangan tahun 2023 dikutip, Senin (4/3/2023).
Secara total, termasuk di dalamnya IPO, BEI menargetkan pencatatan efek baru yang terdiri dari pencatatan saham, efek bersifat utang dan sukuk (EBUS), serta rights issue sebanyak 230 pencatatan pada 2024.
Target tersebut naik dari target revisi tahun lalu sebanyak 200 pencatatan, namun turun signifikan dari realisasi 2023 yang telah mencapai 385 pencatatan.
Adapun target penambahan investor tahun depan dipatok 2 juta investor baru, turun dari target revisi tahun 2023 di angka 2,5 juta investor. Akan tetapi angka tersebut masih di atas realisasi sepanjang tahun yang mencapai 1,8 juta investor.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tembus 300 Ribu Pengguna, Medsos Asli RI Ini Mau IPO