Laba PGEO Naik 28,47% Jadi Rp 2,57 Triliun Sepanjang 2023

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
01 March 2024 09:55
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Muara Enim, Sumatera Selatan, milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mulai dibangun. Pembangkit
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Muara Enim, Sumatera Selatan, milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mulai dibangun. Pembangkit "hijau" ini ditargetkan rampung pada Desember 2024 mendatang. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Subholding Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 163,59 juta atau setara Rp 2,57 triliun (asumsi kurs Rp 15.700/US$) sepanjang 2023. Capaian tersebut naik 28,47% dari tahun 2022 yang sebesar US$ 127,34 juta.

Mengutip laporan keuangannya, capaian laba tersebut berasal dari pendapatan sepanjang 2023 yang sebesar US$ 406,28 juta. Angka tersebut naik 5,2% dari tahun 2022 yang sebesar US$ 386,06 juta.

Hal tersebut diiringi oleh beban pokok pendapatan dan beban langsung lainnya US$ 178,97 juta pada tahun lalu, atau baik dari tahun 2022 yang nilainya US$ 173,20 juta.

Sehingga, laba bruto perseroan dari US$ 212,86 juta pada setahun penuh 2022, menjadi US$ 227,31 juta di tahun 2023.

Adapun aset per 31 Desember 2023 US$ 2,96 miliar, dan liabilitas US$ 992,88 juta. Sedangkan per 31 Desember 2022, jumlah aset US$ 2,47 miliar, serta liabilitas US$ 1,21 miliar.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Geothermal (PGEO) Bakal Bagi Dividen, Intip Kisi-Kisinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular