
Klaim Asuransi Umum Bengkak 10,5% di 2023, Asuransi Kredit Terbesar

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) telah membayarkan klaim industri asuransi umum selama tahun 2023 sebesar Rp46,13 triliun. Sementara di tahun 2022, jumlah klaim yang telah dibayarkan ini mengalami kenaikan 10,5%.
Wakil Ketua AAUI bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengatakan, lini usaha yang mendominasi klaim yang ada di Industri Asuransi Umum adalah Asuransi Kredit dengan total klaim sebesar 16,881 Triliun Rupiah.
Lebih jauh, klaim asuransi kredit disumbang banyak dari sektor UMKM, seperti KUR yang terdampak dari Covid-19 lalu. Meski demikian, risiko yang banyak diserap justru dari risiko kematian dibanding default kredit.
"Indonesia kan asuransi kreditnya adalah kredit yang diberikan ke seluruh kalangan. Spektrumnya luas. Ada yang mikro, produktif, UMKM, ekspor impor, dll. Tapi memang porsi yang terbesar dari usaha dan UMKM," ujar Trinita pada Konferensi Pers AAUI, Rabu, (28/2/2024).
Selanjutnya, asuransi Kendaraan Bermotor dengan total klaim Rp7,043 triliun dan asuransi properti sebesar Rp6,842 triliun Rupiah. Selain itu juga, klaim rasio pada tahun 2023 ini mengalami penurunan yaitu sebesar 44,4%, jika dibandingkan dengan Tahun 2022 yang tercatat 46,3%.
Selain industri asuransi umum, reasuransi mencatat perolehan premi selama tahun 2023 sebesar Rp 23,383 triliun, tumbuh 21,3% dibanding tahun 2022 senilai Rp19,276 triliun Rupiah.
Premi terbesar diperoleh dari lini usaha Properti sebesar 38,9%, Asuransi Kredit 27,5% dan Rekayasa/Engineering 7,47%. Sementara untuk klaim dibayar, pada tahun 2023 Reasuransi membayarkan klaim sebesar 12,435 Triliun, meningkat 51,2% dan kontribusi klaim terbesar berasal dari lini usaha Asuransi Kredit 35,5% dan Properti 34,9%.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AAUI Pede Industri Tumbuh Double Digit, Ini Alasannya