
Masuk Bisnis AI, Saham Indosat Tiba-Tiba Lompat 5,63%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) terpantau melesat lebih dari 5% pada perdagangan sesi II Rabu (28/2/2024), setelah perseroan bekerja sama dengan produsen gadget asal China yakni Huawei terkait pengembangan digital.
Per pukul 15:22 WIB, saham ISAT melonjak 5,63% ke posisi harga Rp 11.250/unit. Bahkan, saham ISAT sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa sementaranya di Rp 11.375/unit pada sesi I hari ini. Adapun terakhir ISAT menyentuh rekor tertingginya yakni pada Jumat pekan lalu di Rp 10.950/unit.
Saham ISAT sudah ditransaksikan sebanyak 6.171 kali dengan volume sebesar 6,57 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 73,33 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 90,71 triliun.
Hingga pukul 15:22 WIB, di order offer atau jual, pada harga Rp 11.400/unit, menjadi antrean jual paling banyak di sesi II hari ini, yakni mencapai 1.125 lot atau sekitar Rp 1,7 miliar
Sedangkan di order bid atau beli, di harga Rp 11.000/unit, menjadi antrean beli terbanyak pada sesi II hari ini, yakni mencapai 1.458 lot atau sekitar Rp 1,6 miliar.
Melesatnya saham ISAT terjadi setelah perseroan dan Huawei mendatangani nota kesepahaman terkait pengembangan digital, mulai dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), aplikasi industri, pembangunan ekosistem, hingga pengembangan kompetensi talenta.
Adapun perjanjian tersebut ditandatangani di ajang Mobile World Congress (MWC) 2024 yang kini sedang digelar di di Barcelona, Spanyol.
Lewat penandatanganan ini, kedua pihak sepakat bahwa AI kini menjadi pendorong kemajuan teknologi global dan gelombang transformasi industri.
AI juga diyakini memiliki pengaruh besar pada transformasi industri dan kehidupan manusia.
Penggunaan internet pun dinilai akan berkembang dengan pesat berkat AI dan hal ini akan membantu pertumbuhan ekonomi digital.
Ekonomi digital diyakini akan menjadi pilar penting bagi ekonomi Tanah Air, di mana konstruksi cloud dan AI akan memegang peran kunci dalam mengembangkan digital menuju visi Indonesia Emas 2045.
Lebih lanjut, kemitraan dengan Huawei dalam hal pengembangan AI akan memaksimalkan tawaran layanan dengan memanfaatkan ekosistem AI dan cloud.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Bersih ISAT Tembus Rp 2,7 T di Kuartal III-2023
