Awas! Dolar Makin Perkasa, Asing Bisa Kabur dari RI Cs

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
21 February 2024 14:16
Gubernur BI Perry Warjiyo memberi pemaparan di Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo memberi pemaparan di Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi perekonomian global masih penuh ketidakpastian hingga saat ini. Khususnya yang bersumber dari Amerika Serikat (AS), antara lain kebijakan suku bunga acuan.

"Fed fund rate baru menurun pada semester II-2024 sejalan dengan inflasi AS yang masih tinggi," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/12/2023)

Perry mengungkapkan yield obligasi pemerintah AS juga terus meningkat seiring dengan kondisi fiskal negara tersebut.

"Perkembangan tersebut menyebabkan menguatnya dolar AS secara global menahan berlanjutnya aliran modal asing dan meningkatkan pelemahan nilai tukar di emerging market," paparnya

"Kondisi ini memerlukan penguatan respons kebijakan untuk mitigasi dampak rambatan global tersebut termasuk di Indonesia," kata Perry.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Keputusan Lengkap BI Tahan Suku Bunga Acuan 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular