Rupiah Dibuka Melemah Pagi Ini, Dolar Jadi Rp 15.675

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 February 2024 09:17
Uang dolar AS dan Rupiah. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Uang dolar AS dan Rupiah. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap wait and see yang dinanti pelaku pasar perihal suku bunga acuan yang akan dirilis Bank Indonesia (BI) hari ini.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,13% di angka Rp15.675/US$. Posisi ini semakin memperpanjang tren pelemahan yang telah terjadi sejak 15 Februari 2024.

Sementara DXY pada pukul 8.47 WIB menguat di angka 104,32 atau naik tipis 0,03%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan Senin (19/2/2024) yang berada di angka 104,29.

Salah satu sentimen utama hari ini yakni RDG BI yang mulai diselenggarakan kemarin dan hasilnya akan dirilis hari ini.

Pelaku pasar dan analis memprediksi BI akan kembali menahan suku bunga acuannya pada pertemuan kali ini, yakni kembali ditahan di level 6%.

Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 lembaga menunjukkan bahwa suku bunga acuan masih tidak akan mengalami perubahan sejak terakhir kali dinaikkan 25 bps pada Oktober 2023.

Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

BI diperkirakan akan menahan suku bunga karena melihat kondisi suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang masih ditahan dalam pertemuan terakhir. Apalagi, The Fed diprediksi belum akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat dan mungkin baru akan menurunkan pada paruh kedua 2024.

Sejalan dengan The Fed, investor juga menunggu sinyal indikasi penurunan suku bunga yang diperkirakan terjadi pada semester II-2024.

Jika BI rate benar-benar kembali ditahan di level 6%, maka ini menjadi kali keempat BI menahan di level tersebut setelah menahan pada November, Desember, dan Januari. Sebelumnya, BI menaikkan suku bunganya pada Oktober 2023 sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,75%.

Pada pertemuan bulan lalu BI memutuskan untuk menahan suku bunga di 6% karena sebagai langkah konsistensi BI menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, di tengah masih bergejolaknya ketidakpastian ekonomi global. Seiring dengan upaya untuk menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular