IMF Ramal Resesi Global, LPS: Jangan Terlalu Percaya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 21/02/2024 07:15 WIB
Foto: Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa memberi pemaparan di Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan ramalan International Monetary Fund (IMF) terkait resesi global tidak bisa sepenuhnya dipercaya. Pasalnya, kinerja ekonomi beberapa negara maju masih baik.

Dia menyebut Amerika Serikat (AS) yang perekonomiannya masih kuat berkat stimulus yang diberikan Tiongkok. Selain itu, Purbaya mengatakan kebijakan negeri Paman Sam itu sudah ekspansif.


"Amerika sudah ekspansif kebijakannya, cuman sinyalnya seolah-olah kontraktif. Tapi nggak, kalau kita lihat pondasinya dia ekspansif. Jadi anda nggak usah takut ramalan IMF akan resesi global ini," kata dia selepas Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di St. Regist, Selasa (20/2/2024).

Purbaya menjelaskan AS "balik badan" sejak Maret 2023 usai krisis perbankan yang dipicu kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB). Meskipun suku bunga acuan bank sentral AS Federal Reserve tinggi, ia mengatakan pertumbuhan uangnya beredar m0 sudah tinggi atau mencapai 7%.

Ia memperkirakan ekonomi global di 2024 masih tetap tumbuh, walau tidak terlalu ekspansif. Kendati demikian, Purbaya menyebut kemungkinan resesi masih ada kalau perang global melibatkan partai besar.

Maka demikian, Purbaya meminta pemerintah fokus membangun strategi dalam upaya mendorong kinerja ekonomi dalam negeri.

"Kalau kita fokus domestik, kita masih bisa selamat. Apalagi global harusnya masih tumbuh 3,2%. Tahun lalu katanya [IMF] lebih buruk, tapi angkanya masih 3,2%. Jadi IMF juga nggak konsisten kalau dia bilang lebih buruk harusnya angkanya lebih rendah," tandasnya.

Maka dari itu, Purbaya mengatakan jangan terlalu percaya dengan lembaga internasional.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Simpanan Rupiah