Market Commentary

IHSG Loyo Kena Aksi Profit Taking, 7 Saham Big Cap Jadi Pemberat

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Senin, 19/02/2024 16:40 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (19/2/2024), di mana investor sepertinya mulai merealisasikan keuntungannya setelah dua hari sebelumnya bergairah.

IHSG ditutup melemah 0,53% ke posisi 7.296,7. IHSG kembali menyentuh level psikologis 7.200, setelah sempat menyentuh level psikologis 7.300.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 10 triliun dengan melibatkan 17 miliaran saham yang diperdagangkan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 198 saham menguat, 336 saham melemah, dan 242 saham stagnan.


Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi pemberat terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 1,49%. Selain itu, sektor konsumer non-primer juga menjadi pemberat IHSG yakni sebesar 1,39%.

Beberapa saham juga memperberat (laggard) IHSG pada hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Rakyat Indonesia (Persero)BBRI-5,826.100-0,81%
Bank Central AsiaBBCA-5,139.875-0,75%
Bank Mandiri (Persero)BMRI-4,537.150-0,69%
Bank Negara Indonesia (Persero)BBNI-4,535.875-2,08%
Astra InternationalASII-3,375.125-1,44%
Adaro Energy IndonesiaADRO-3,302.430-3,57%
Amman Mineral InternasionalAMMN-2,527.825-0,95%

Sumber: Refinitiv

Empat saham bank raksasa terpantau menjadi penekan IHSG pada hari ini, dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penekan terbesar atau top laggard pada hari ini yakni mencapai 5,8 indeks poin.

IHSG berbalik arah ke zona merah, setelah dua hari sebelumnya sempat menguat. Bahkan pada perdagangan Kamis pekan lalu, IHSG sempat melesat cukup tinggi. Hal ini pun membuat investor cenderung merealisasikan keuntungannya, sehingga membuat IHSG pun terkoreksi.

Sebelumnya pada Kamis pekan lalu, IHSG ditutup melonjak 1,3% dan menyentuh kembali level psikologis 7.300. Melesatnya IHSG disebabkan karena investor cenderung menyambut baik dari unggulnya pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran dalam polling hitung cepat atau quick count.

Hingga saat ini saja, paslon Prabowo-Gibran masih unggul di enam pollingquick count, dengan rata-rata mencapai 59%.

Dengan hasil sementaraquick counttersebut, maka investor berharap bahwa Pilpres kali ini dapat berlangsung hanya satu putaran.Dengan begitu, tekanan politik domestik pun semakin mereda.

Di lain sisi, investor juga cenderung wait and see menanti keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada Rabu mendatang.

Hingga saat ini, BI diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuannya karena melihat kondisi suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang masih ditahan dalam pertemuan terakhir.

Apalagi, The Fed diprediksi belum akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

Untuk diketahui, pada pertemuan Januari lalu, BI memutuskan untuk menahan suku bunga di 6% karena sebagai langkah konsistensi BI menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, di tengah masih bergejolaknya ketidakpastian ekonomi global. Seiring dengan upaya untuk menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat