
Melantai di Bursa Hari Ini, Saham Ayam Goreng Nelongso Terjun 23%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola restoran ayam PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (15/2/2024). Pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, saham BAIK terjun bebas.
Saat pembukaan, perusahaan dengan merk Ayam Goreng Nelongso ini mencatatkan harga Rp286 per lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp5 miliar. BAIK naik tipis sebanyak 2,88% di pembukaan sesi pertama hari ini.
Akan tetapi pada pukul 09.22 WIB, saham BAIK anjlok 23% ke level Rp 214 dengan kapitalisasi pasar Rp 240,75 miliar. Saham ditransaksikan sebanyak 25.157 kali dengan nilai Rp Rp 48,14 miliar.
Adapun perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas 225 juta saham, setara dengan 20% dari total modal yang telah ditempatkan dan disetor setelah IPO tersebut. Dengan harga pelaksanaan Rp278 per saham, perusahaan berpotensi mengumpulkan dana segar sebesar Rp62,55 miliar.
Direktur Utama BAIK Nanang Suherman mengatakan, dengan IPO ini pihaknya berharap bisa meningkatkan investor value di masa depan. Ia pun menargetkan perusahaannya bisa membuka cabang di luar negeri di kemudian hari.
"Semoga perusahaan ini bisa tumbuh dan berkembang sesuai goal impian saya pada 2016, untuk go international," tambahnya, saat seremoni pencatatan di Gedung BEI, Jakarta.
Bersamaan dengan IPO ini, perusahaan juga menerbitkan hingga 225 juta waran seri I, setara dengan 25% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan kepada pemegang saham sebagai insentif pada tanggal penjatahan, dengan rasio 1:1.
Harga pelaksanaan waran tersebut adalah Rp400, yang berpotensi menghasilkan dana segar maksimal sebesar Rp90 miliar jika dilaksanakan.
Dana dari hasil penawaran umum perdana saham akan dialokasikan untuk modal kerja BAIK, termasuk biaya operasional, sewa outlet, dan pembelian bahan baku, dengan rincian sebagai berikut:
1. Sekitar 3,48% akan digunakan untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional guna mendukung proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih efisien. Di antaranya:
- Sekitar 44% akan dialokasikan untuk pembelian mesin cold storage dengan kapasitas 20 ton dan satu unit mesin air blast compressor twostage.
- Sekitar 56% akan digunakan untuk membeli kendaraan operasional, termasuk satu mobil truk Traga, satu mobil Suzuki Carry, 5 kendaraan roda dua, dan satu mobil karoseri pendingin.
2. Sebanyak 10,16% akan disisihkan untuk perpanjangan sewa outlet lama guna mendukung ekspansi bisnis Perseroan. Perpanjangan sewa akan dilakukan terhadap 18 outlet lama dengan total nilai sewa sekitar Rp5,6 miliar melalui pihak ketiga.
3. Sekitar 22,54% akan digunakan untuk renovasi outlet, gudang, dan kantor, serta penerapan sistem otomatisasi untuk mendukung bisnis Perseroan dalam menyimpan persediaan bahan baku yang lebih besar. Total outlet dan gudang yang akan direnovasi sebanyak 23 outlet dan 1 gudang.
4. Sisa dana, sekitar 63,82%, akan dialokasikan untuk biaya operasional, termasuk pembelian bahan baku, pengembangan produk, pemasaran, dan branding.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, akan ditambahkan ke modal kerja Perseroan, termasuk untuk pembelian bahan baku dan kegiatan pemasaran.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Banyak Harga Saham IPO Anjlok, Begini Strategi Bos Ayam Goreng!