Sehari Jelang Pemilihan Presiden RI, IHSG Terkoreksi Dalam

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
13 February 2024 11:07
Ilustrasi Surat Suara Pemilu 2024
Foto: Ilustrasi Surat Suara Pemilu 2024 (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Selasa (13/2/2024), sehari sebelum hari Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Per pukul 10:48 WIB, IHSG melemah 0,74% ke posisi 7.243,83. IHSG masih bertahan di level psikologis 7.200 pada perdagangan sesi I hari ini.

Nilai transaksi IHSG pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 3,7 triliun dengan melibatkan 7 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 634.272 kali. Sebanyak 185 saham menguat, 299 saham melemah, dan 216 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi pemberat terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 0,78%.

Adapun saham bank raksasa, yang kemarin sempat melesat dan menyentuh rekor tertinggi barunya, pada hari ini cenderung terkoreksi, dengan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang paling besar koreksinya yakni melemah 0,42% ke posisi Rp 5.925/unit.

IHSG melemah menjelang hari pemilihan yang tinggal sehari atau pada Rabu besok. Investor pun cenderung wait and see.

Pada pekan pemilu ini (12-16 Februari 2024) pelaku pasar berpotensi menimbulkan aksi wait and see. Investor akan memantau hasil Pemilu 2024 yang berlangsung besok.

Selain wait and see menjelang hari puncak Pemilu 2024 pada esok hari, investor juga cenderung wait and see menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode Januari 2024.

Sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa inflasi AS mencapai 3,4% (year-on-year/yoy) pada Desember 2023, naik dari 3,1% pada November 2023. Secara bulanan (month-to-month/mtm), tingkat inflasi AS mencapai 0,3%, meningkat dari 0,1% pada bulan sebelumnya.

Pelaku pasar memperkirakan inflasi AS akan melandai tipis ke 2,9% pada Januari 2024. Jika perkiraan ini meleset maka dampaknya bisa besar kepada pasar keuangan dunia.

Sementara jika inflasi sesuai ekspektasi atau bahkan lebih rendah, maka hal ini akan memberikan dorongan untuk bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) agar semakin cepat dalam memangkas suku bunganya sebab target inflasi di level 2% semakin dekat.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular