
Laba Vale (INCO) Melonjak 36,89%, Nasib Divestasi Sahamnya Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan peningkatan laba sebanyak 36,89% sepanjang 2023.
Menurut laporan keuangan (lapkeu) per Desember 2023, INCO membukukan laba tahun berjalan yang dimiliki entitas induk sebesar US$274,33 juta atau sekitar Rp4,28 triliun. Sementara tahun lalu, INCO membukukan laba sebesar US$200,40 juta.
Kenaikan laba tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 4,48% secara year on year (yoy), menjadi US$1,23 miliar atau setara Rp19,23 triliun. Seiring dengan itu, beban pokok pendapatannya naik 2,24% menjadi US$885,24 juta.
Pendapatan didominasi oleh penjualan kepada Vale canada Limited (VCL). Lalu, pendapatan lainnya sebanyak US$246,45 juta disumbang dari penjualan kepada Sumitomo Metal Mining.
Posisi nilai aset perseroan pada pertengahan tahun ini tercatat sebesar US$2,92 miliar atau meningkat 10,1% yoy pada 2023. Aset didominasi oleh aset lancar sebesar US$1,03 miliar. Sisanya merupakan aset tak lancar sebesar US$1,89 miliar.
Sementara posisi liabilitas INCO sebesar US$361,46 juta atau naik dibandingkan posisi akhir tahun 2022 sebesar US$303,33 juta. Di sisi lain, posisi ekuitas perusahaan di sembilan bulan tahun 2023 tercatat US$2,56 miliar.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan bahwa kesepakatan divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID sebesar 14% sudah disepakati. Namun kesepakatan tersebut belum menyepakati valuasi harga saham yang akan diberikan, yang dinilai terlalu 'mahal'.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa valuasi harga saham divestasi dari INCO kepada MIND ID terlalu tinggi. Tingginya valuasi tersebut dinilai menjadi kendala dari proses divestasi yang saat ini tengah dinegosiasikan.
"Master agreement untuk 14%-nya sudah sepakat, tapi valuasinya belum. Tentu kendalanya sama kita merasa valuasi ketinggian," ujar Erick beberapa waktu yang lalu.
Dia menyebutkan pihaknya saat ini tengah mendorong agar valuasi harga divestasi saham sebesar 14% yang akan diberikan kepada MIND ID dengan penyusutan wilayah tambang nikel INCO.
"Makanya ada dua opsi yang kita dorong. Satu, memang kita melepas, jadi kan dia punya kawasan besar sebagian dilepas. Memang kan seperti itu semua BUMN juga ada relinquish ada pelepasan," tambahnya.
Erick klaim hal itu dilakukan agar valuasi harga saham divestasi bisa diberikan semurah-murahnya oleh INCO. "Ya bisa saja untuk menekan valuasi, dilepas salah satu opsinya, kalau mereka nggak mau (penyusutan lahan) ya kita musti ketemu valuasinya," tandas Erick.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selisih 0,1% Dari MIND ID, Vale Tetap Pengendali di INCO?