
Jelang Merger dengan Muamalat, Laba BTN Syariah Lompat 2x Lipat

Jakarta, CNBC Indonesia - Unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencetak laba Rp 702,33 miliar pada 2023, naik 110,55% secara tahunan (yoy).
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan capaian tersebut tidak terlepas dari pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang naik 17,69% yoy menjadi Rp 2,18 triliun. Seiring dengan kenaikan tersebut, beban operasional tercatat turun 2,62% yoy menjadi Rp1,43 triliun pada periode yang berakhir Desember 2023.
"Capain itu didukung bisnis stabil dan pembiayaan syariah tumbuh 17,4% [yoy]. Very strong mudah-mudahansyariah bantu dorongpertumbuhan ekonomiIndonesia," katanya dalam konferensi pers laporan kinerja 2023, Senin (12/2/2024).
Mengutip laporan keuangan BTN Syariah di media massa, pembiayaan syariah sebesar Rp37,11 triliun, naik 17,36% yoy dari sebelumnya sebesar Rp31,82 triliun.
Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang tahun 2023 mencapai Rp41,8 triliun naik 20,68% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 34,64 triliun.
Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 19,75% yoy menjadi Rp54,28 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp45,33 triliun.
Semenara itu, BTN Syariah dalam proses merger PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Rencananya aksi korporasi ini akan rampung pada Oktober 2025.
Nixon mengatakan bahwa BTN telah menunjuk sekuritas, kantor akuntan publik (KAP), dan firma hukum terbesar di Indonesia untuk melakukan due dilligence.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BTN Kirim Surat Minat Masuk Muamalat, Pemegang Saham Buka Suara
