
Potret Empat Emiten Baru Melantai di Bursa Efek Indonesia
Ada empat emiten IPO di Bursa Efek Indonesia hari ini, Rabu (7/2/2024). Keempat emiten tersebut memiliki nasib berbeda pada hari pertama perdagangan.

Pada pembukaan perdagangan saham hari ini, Rabu (7/2/2024) ada 4 emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Keempat emiten itu yakni PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) yang merupakan emiten Grup Bakrie, PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), emiten sektor teknologi PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

PT Topindo Solusi Komunika resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO) pada dengan kode emiten TOSK. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-10 di BEI pada tahun 2024. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Emiten penyedia platform digital PT. Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) secara sah mencatatkan dirinya di Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham yang ditawarkan sebesar 312.500.000 lembar saham setara dengan 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan, dengan nilai nominal Rp20,- (dua puluh Rupiah). Saham ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp268. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Saat pembukaan perdagangan hari ini, saham MPIX tercatat berada di level Rp334. Angka ini naik 24,63% dari harga IPO. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sementara itu, emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ALII juga naik dengan 25%%. ALII melepas sekitar 3,2 miliar saham kepada publik, mewakili 20,0% dari saham beredar perusahaan. ALII menetapkan harga saham perdana sebesar Rp272 per saham, sehingga ALII mengumpulkan Rp860,9 miliar dari IPO. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pada pembukaan perdagangan hari pertama, saham UNTD sempat terbang ke 280 atau naik 15,7%. Akan tetapi hingga pukul 11.32 WIB saham bergerak side ways dengan kenaikan sekitar 1%. Adapun perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan saham sebanyak 1.666.666.700 saham baru atau sebanyak 25% dari modalnya. Perseroan mendapatkan dana segar Rp400 miliar dari pelepasan sahamnya tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)