Masuk Bursa, Saham Emiten Pendukung Bisnis UMKM Ini Meroket 24,63%

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Rabu, 07/02/2024 09:48 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten penyedia platform digital PT. Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) secara sah mencatatkan dirinya di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, (7/2/2024).

Jumlah saham yang ditawarkan sebesar 312.500.000 lembar saham setara dengan 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan, dengan nilai nominal Rp20,- (dua puluh Rupiah). Saham ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp268.

Saat pembukaan perdagangan hari ini, saham MPIX tercatat berada di level Rp334. Angka ini naik 24,63% dari harga pembukaan.


MPIX memiliki platform MPStore, yang menyediakan solusi dalam pembayaran dan transaksi digital sehari-hari yang membantu para pelaku UMKM dalam mendigitalisasi usaha tradisional. Perseroan sejak pendirian telah menjadi mitra lebih dari 500.000 pelaku UMKM di Indonesia.

Direktur Utama MPIX Abdul Muidz menjelaskan, Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, pada tahun 2021, baru terdapat 12 juta UMKM Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi dalam menjalankan usahanya.

"Kecilnya jumlah penetrasi transisi ke bisnis digital ini menunjukan sebagian besar pelaku UMKM di Indonesia masih dijalankan dengan cara tradisional atau konvensional yang cenderung rumit sehingga memperlambat perkembangan usaha dibandingkan perdagangan modern berbasis digital," jelasnya saat seremoni pencatatan saham di gedung BEI, Jakarta.

Melalui perhelatan IPO kali ini, Nantinya, hasil dana IPO sekitar 89% akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum, dan sisanya sebesar 11% akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) berupa renovasi dan sewa hub.

Selain itu, perseroan merencanakan kebijakan dividen sebanyak-banyaknya sebesar 20,00% dari laba bersih tahun berjalan setelah dikurangi dengan porsi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada kepentingan pemegang saham non-pengendali dimulai dari tahun 2025 berdasarkan laba tahun berjalan tahun buku 2024.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Melantai di Bursa, Merry Riana Bangun Masa Depan Edukasi