Melantai Perdana, Saham Emiten Sepeda UNTD Cuma Naik Tipis 0,83%

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
07 February 2024 09:19
Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan produsen sepeda, PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) resmi mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, (7/2/2024). Pada pembukaan perdagangan hari pertama, saham UNTDĀ terlihat naik tipis 0,83% ke level Rp 242 per saham.

Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan saham sebanyak 1.666.666.700 saham baru atau sebanyak 25% dari modalnya. PerseroanĀ mendapatkan dana segar Rp400 miliar dari pelepasan sahamnya tersebut.

Direktur PT Terang Dunia Internusa Andrew Mulyadi menjelaskan, seluruh dana IPO perusahaan pemilik brand united bike ini akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang terkait dengan produksi e-motor dan e-moped antara lain untuk melakukan pembelian bahan baku seperti frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi-information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspension.

"Kesuksesan Perseroan dalam melakukan inovasi pada motor listrik dapat menjadi salah satu milestone untuk Perseroan mengembangkan produk-produk kendaraan listrik berbasis baterai lainnya di masa depan. Beberapa industri seperti olahraga atau rekreasi bisa dijajaki oleh kami di masa depan. Perseroan memiliki kapabilitas untuk membuat produk-produk kendaraan listrik selain motor listrik seperti mobil golf dan ATV. Konglomerasi produk baru di masa depan dapat menjadi pendorong pertumbuhan usaha kami dikarenakan semakin banyak pasar yang dapat kami jangkau," ungkap Andrew, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu, (7/2/2024).

Selain pertumbuhan yang baik, permintaan untuk motor listrik di Indonesia juga diperkirakan akan meningkat sehingga akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan.

Berdasarkan Prospektus, total ekuitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp46,8 Miliar atau 27,8% yaitu dari Rp168,3 Miliar pada 31 Desember 2022 menjadi Rp215,1 Miliar pada 31 Juli 2023. Kenaikan tersebut disebabkan oleh perolehan jumlah laba komprehensif untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Tancap Gas! Pemilu Tak Halangi 60 Korporasi Galang Dana di BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular