Bos Danareksa Buka-Bukaan Soal Aksi Korporasi Jelang Pencoblosan
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi buka-bukaan soal tren aksi korporasi di jelang pemilihan umum (pemilu). Ia mengatakan masa pesta demokrasi seharusnya tidak mengganggu tren aksi korporasi.
Yadi mengaku saat ini belum ada pipeline initial public offering (IPO) di holding Danareksa. Di samping itu, ia mengatakan beberapa proyek di Danareksa akan terus berproses sesuai rencana, tetapi dalam prosesnya menunggu momentum.
"Kalau kita sih beberapa project kita terus aja jalan seperti biasa. Tapi memang untuk eksekusinya nunggu momentum, ya. Karena kan banyak juga yang tergantung policy di highest level ya," kata Yadi di Menara Danareksa, Senin (5/2/2024).
Sementara itu, aksi korporasi seperti merger dan akuisisi, private placement, dan lain-lain tidak akan terpengaruh karena sudah termasuk program yang disetujui oleh pemegang saham yang harus dijalankan.
Sebelumnya, PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) yakin tren perusahaan yang melakukan pencatatan saham perdana akan positif kala tahun politik. Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo mengungkapkan pihaknya akan membawa lima perusahaan untuk melantai bursa tahun depan.
Ia mengatakan kelima perusahaan tersebut berasal dari sektor manufaktur dan teknologi. Kelima perusahaan tersebut berskala besar yakni memiliki aset di atas Rp250 miliar.
Di antaranya, PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD) atau yang juga dikenal sebagai United Bike. Perusahaan itu akan melepas sebanyak 1.666.666.700 saham baru dengan harga penawaran Rp240 per saham. Dengan demikian, UNTD mengincar dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp400 miliar.
Masa penawaran umum berlangsung ada 1 hingga 5 Februari 2024, dan tanggal pencatatan diperkirakan akan jatuh pada 7 Februari 2024.
(ayh/ayh)