4 Tokoh Kunci Ekonomi RI Bertemu, Rupiah Dibuka Menguat Tipis!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
30 January 2024 09:17
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terpantau kembali menguat tipis seiring dengan penyelenggaraan konferensi KSSK dan penantian hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini.

Melansir data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (30/1/2024) rupiah dibuka menguat tipis 0,03% ke posisi Rp15.800/US$. Penguatan ini melanjutkan dua hari perdagangan sebelumnya.

Sementara itu indeks dolar AS (DXY) hingga pukul 09.08 WIB terpantau turun 0,18% secara harian ke posisi 103,42.

Menguatnya rupiah hari ini disinyalir karena mendapat sentimen positif dari adanya Komite Stabilitas Sistem Keuangan yang menggelar Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 pada pukul 09:00 WIB.

Konferensi pers akan dihadiri pemangku kepentingan di sektor keuangan mulai dari Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan, Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia, Mahendra Siregar selaku Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan Purbaya Yudhi Sadewa selaku Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Diketahui, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) kuartal III tahun 2023 tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada Konpers Hasil Rapat Berkala KSSK IV 2023, pada Jumat (03/11) di Jakarta.

Menarik ditunggu bagaimana tanggapan KSSK mengenai perkembangan pasar keuangan Indonesia yang cenderung melemah dalam sepekan terakhir. Perlu ditunggu pula apakah KSSK kan mengeluarkan kebijakan baru di sektor keuangan serta apakah Sri Mulyani akan menanggapi ramainya pemberitaan mengenai isu dirinya akan mundur dari kabinet.

Selain itu, pada hari ini pemerintah juga melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) melalui sistem Bank Indonesia (BI) dengan target indikatif mencapai Rp24 triliun.

Hasil lelang kali ini menarik dicermati karena di tengah pelemahan rupiah sepanjang Januari, lelang SUN diharapkan bisa menarik minat asing dan investor lokal sehingga menguatkan pasar keuangan Tanah Air, lantaran banyak orang menukar rupiah untuk pembelian obligasi RI.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular