
Performa TUGU Lampaui Industri di 2023, Ini Buktinya

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) sukses menorehkan kinerja solid di tahun 2023. Bahkan performa TUGU mampu melampaui capaian industri asuransi umum dan reasuransi yang juga tumbuh solid.
Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan total aset industri asuransi dan reasuransi mencapai Rp 244 triliun hingga akhir triwulan III-2023. Total aset tumbuh 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan aset tersebut juga ditopang dari sisi pertumbuhan nilai investasi yang mencapai Rp 118 triliun atau meningkat 8,7% secara tahunan. Sejalan dengan peningkatan aset, modal industri asuransi dan reasuransi juga menebal 7,7% menjadi Rp 83 triliun.
Hingga akhir September 2023, total perusahaan asuransi umum di Indonesia berjumlah 72 sedangkan perusahaan reasuransi berjumlah 7. Di antara banyaknya para pemain tersebut, TUGU menjadi perusahaan asuransi umum yang membukukan kinerja impresif.
Total aset TUGU untuk induk saja mencapai Rp15,3 triliun per akhir September 2023 atau naik 18,6% dibandingkan Rp12,9 triliun pada akhir September 2022. Pertumbuhan aset TUGU melampaui pertumbuhan industri sehingga pangsa pasarnya dari sisi aset meningkat dari 6,6% menjadi 7,4%.
Sejalan dengan industri, pertumbuhan aset TUGU banyak ditopang oleh kenaikan nilai investasi tahunan hingga 38,6%. Laporan keuangan TUGU akhir September 2023 mencatat jumlah nilai investasi TUGU (induk) mencapai Rp 7,9 triliun naik dari Rp 5,9 triliun akhir September 2022.
Rasio profitabilitas TUGU pun lebih unggul dibandingkan dengan industri. Nilai return terhadap modal (ROE) maupun pengembalian terhadap aset (ROA) asuransi mencapai 7,9% dan 2,9%. Sementara itu, ROE dan ROA TUGU (induk) mencapai 17% dan 7%.
"Peningkatan rasio profitabilitas TUGU memang banyak disumbang oleh peningkatan laba bersih yang signifikan dan jauh lebih tinggi dari peers karena market share premi yang naik serta efisiensi operasional baik di induk maupun anak usaha" kata Sarkia dari Panin Sekuritas
Sarkia juga menilai bahwa keunggulan TUGU dibandingkan dengan kompetitornya di industri serupa tidak hanya terletak pada faktor pertumbuhan dan profitabilitas saja tetapi dari sisi permodalan.
"TUGU memiliki modal yang tebal dengan nilai ekuitas konsolidasian mencapai hampir Rp 24 triliun serta nilai Risk Based Capital (RBC) induk 570% di 9M23, jauh di atas peers yang hanya di kisaran 300% dan ketentuan minimal OJK sebesar 120%. Dengan kekuatan modal yang solid, kemampuan TUGU dalam mentoleransi risiko menjadi lebih besar" tambah Sarkia.
Ia juga optimis bahwa kinerja TUGU hingga akhir 2023 masih dapat tumbuh dan prospek di tahun 2024 tetap positif, bahkan peluang untuk kembali lampaui industri terbuka dengan berbagai strategi yang dijalankan perseroan, terutama digitalisasi dan efisiensi serta ekspansi ke segmen non-captive.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Asing Getol Serok Saham TUGU, Segini Besarnya
