
Percepat Transisi Energi, Ini Potensi Cuan Jumbo United BIke (UNTD)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia akan kedatangan calon konstituen baru dengan fokus bisnis motor listrik. PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) atau yang juga dikenal sebagai United Bike baru selesai melakukan book building dan akan segera melaksanakan penawaran umum perdana kepada calon investor pada tanggal 1 hingga 5 Februari mendatang.
Dalam IPO kali ini, United Bike berencana menggalang dana hingga Rp 400 miliar pada rentang harga tertinggi. Perusahaan masih belum mengumumkan harga final dalam masa penawaran umum awal bulan depan.
IPO ini dilakukan seiring dengan perkembangan pesat bisnis perusahaan yang pada akhirnya membutuhkan modal tambahan untuk ekspansi dan modal kerja perusahaan.
United Bike mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 93,5% (yoy) mencapai angka Rp 479 miliar dan laba bersih yang tumbuh sebesar 114% (yoy) menjadi Rp 46 miliar dalam 7 bulan pertama 2023.
Upaya Transisi Energi
Meski demikian, perusahaan juga mencatat profitabilitas perusahaan dilakukan beriringan dengan upaya tetap menjaga kelestarian lingkungan.
United Bike mengungkapkan bahwa perusahaan berkomitmen mendorong pencapaian target Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission 2060 melalui perluasan penggunaan motor listrik.
"Salah satu cara untuk mengurangi [perubahan iklim] dan polusi tentu menggunakan motor listrik," ungkap Andrew Mulyadi dalam wawancara dengan CNBC Indonesia dikutip Selasa (23/1/2024).
Lebih lanjut Andrew menjelaskan bahwa motor konvensional berbahan bakar fosil menyumbang emisi karbon dalam jumlah signifikan sehingga menjadi ancaman bagi kondisi iklim bumi yang semakin hari kian panas.
"Saya rasa motor listrik ini salah satu pilihan untuk mengurangi polusi," jelas Andrew
Biaya yang Lebih Murah
Bagi pengguna motor listrik, selain ikut berkontribusi untuk menjaga bumi dan lingkungan atas potensi krisis bencana iklim, pilihan tersebut nyatanya juga sangat ekonomis.
Andre menjelaskan bahwa biaya operasional dari motor listrik jauh lebih murah dari pada motor konvensional yang masih menggunakan bahan bakar fosil.
"[Biaya operasional] motor listrik hanya 15% dari motor konvensional untuk jarak tempuh yang sama," terang Andrew.
Selanjutnya, dirinya juga menambahkan bahwa tidak ada biaya perawatan yang melekat pada motor listrik, tidak seperti motor konvensional yang secara berkala harus diganti oli dan sejumlah suku cadang lainnya. Dia mengungkap mesin motor listrik hanya menggunakan sedikit komponen yakni baterai dan dinamo.
"Perawatannya minim sekali," ujar Andrew.
Andrew juga mengapresiasi subsidi yang diberikan oleh pemerintah dalam upaya percepatan transisi energi melalui demokratisasi kendaraan listrik kepada elemen masyarakat dengan daya beli terbatas.
Subsidi Rp 7 juta yang diberikan pemerintah menurutnya sangat membantu masyarakat sehingga mampu membeli kendaraan listrik dengan harga di bawah Rp 10 juta setelah potongan subsidi.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produsen United Bike Siap IPO, Incar Pasar Motor Listrik
