
CEO JPMorgan Warning Perekonomian AS 2024-2025, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon memberi warning pada perekonomian Amerika Serikat (AS) di 2024 dan 2025. Ia mengatakan bakal ada risik, baik finansial maupun geopolitik saat ini.
"Semua kekuatan yang sangat kuat akan mempengaruhi kita pada tahun 2024 dan 2025," kata Dimon dalam sebuah wawancara di sela-sela Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, seperti dikutip CNBC International, Kamis (18/1/2024).
"Ukraina, aktivitas teroris di Israel dan Laut Merah, pengetatan kuantitatif (merujuk kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed)) ... saya masih mempertanyakan apakah kita benar-benar memahami cara kerjanya," kata Dimon.
Sebenarnya, kata Dimon lagi, pasar saham yang relatif baik dalam beberapa bulan terakhir telah membuat investor terbuai dengan potensi risiko di masa depan. Indeks pasar S&P 500 misalnya, naik 19% pada tahun lalu dan tidak jauh dari level puncak.
"Saya pikir salah jika berasumsi bahwa segala sesuatunya 'keren'," kata Dimon.
"Saat pasar saham sedang naik, ini seperti obat kecil yang kita semua rasakan sangat hebat. Tapi ingat, kita sudah mendapat begitu banyak rangsangan fiskal dan moneter, jadi saya sedikit lebih berhati-hati," tambahnya lagi.
Dimon sendiri telah menganjurkan kehati-hatian selama beberapa tahun terakhir. Tahun 2022, ia juga sempat memperingatkan investor akan adanya "badai" ekonomi di masa depan karena pengetatan kuantitatif dan konflik Ukraina.
Sementara CEO Goldman Sachs, David Solomon mengatakan meskipun kondisi pasar- tanpa mengindahkan geopolitik- terasa lebih baik dibandingkan tahun lalu, beberapa hal memang membuatnya terganggu. Salah satunya melonjaknya tingkat utang AS.
"Saya sangat prihatin dengan meningkatnya utang," kata Solomon.
"Ini adalah masalah risiko besar yang harus kita tangani dan perhitungkan, hal ini mungkin tidak akan terjadi dalam enam bulan ke depan," ujarnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article CEO Bank Raksasa AS Bertitah, Sebut The Fed Salah Besar