Pinjam Bank, Emiten Pelayaran (ELPI) Siapkan Capex Rp 1 T untuk Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pelayaran PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) berencana mengalokasikan dana Capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun untuk pengadaan kapal-kapal baru guna menjangkau pangsa pasar di luar Indonesia.
Alokasi capex tersebut akan digunakan untuk menambah 7 armada kapal baru untuk memenuhi permintaan kapal pendukung offshore baik yang beroperasi di domestik maupun untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional khususnya di Asia Tenggara.
Melalui keterangan resmi, Chief Operating Officer ELPI Dave Ritandhaka mengatakan, per Februari ELPI akan memulai proyek penunjang rig lepas pantai yang digunakan oleh perusahaan minyak Malaysia Sarawak Sabah Shell dengan durasi 2 tahun.
"Dimungkinkan juga kami segera dapat beroperasi di Sabah karena kami melihat potensi pasar untuk pekerjaan drilling & support offshore service sangat besar." Imbuh Dave pada Senin, (15/1/2024).
Selain pengadaan kapal di atas, ELPI juga berencana untuk melakukan pengadaan satu kapal melalui entitas anak perusahaan yaitu PT Samudra Luas Sejahtera Abadi (SLSA). Kapal yang akan ditambah berjenis Carrier yaitu Mother Vessel Supramax untuk pemuatan cargo.
Adapun capex tersebut didapatkan melalui kas internal dan pinjaman perbankan yang saat ini telah terdapat beberapa proposal yang masuk. Alokasiini diharap dapat memberikan dampak positif pada peningkatan revenue non offshore.
Mengutip laporan keuangan kuartal III/2024, Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ELPI kepada entitas induk mencapai Rp 146,55 miliar. Nilai tersebut naik 76,58% dari Rp 82,99 miliar di tahun 2022.
Lonjakan tersebut utamanya ditopang oleh kenaikan pendapatan ELPI sebesar 76,22% menjadi Rp 806,05 miliar dari Rp 457,39 miliar. Adapun pendapatan dari segmen usaha offshore berkontribusi sebesar 61% dari total pendapatan atau sekitar Rp 492,40 miliar.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok ELPI ikut terkerek 89,1% menjadi Rp616,14 miliar, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp325,81 miliar.
Dari segi permodalan, total aset ELPI naik menjadi Rp2,32 triliun hingga 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp1,93 triliun. Sementara Liabilitas dan ekuitas perseroan tercatat masing-masing Rp467,04 miliar dan Rp1,85 triliun.
(fsd/fsd)