Terungkap, Ini Penyebab IHSG Nyaris Ambles 1% Kemarin

Riset, CNBC Indonesia
Selasa, 09/01/2024 09:06 WIB
Foto: Infografis/ Saham Top Gainers Top Losers Sepekan/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan Senin (8/1/2024), setelah beberapa hari sebelumnya mencetak rekor tertinggi barunya.

IHSG ditutup merosot 0,91% ke posisi 7.283,575. Setelah beberapa hari mencetak rekor dan bertahan di level psikologis 7.300, IHSG kembali menyentuh level psikologis 7.200 pada perdagangan kemarin.

Nilai transaksi IHSG kemarini mencapai sekitaran Rp 11 triliun dengan melibatkan 18 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 142 juta kali. Sebanyak 183 saham menguat, 348 saham melemah dan 243 saham stagnan.


Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi pemberat IHSG, yakni mencapai 2,18%. Tak hanya bahan baku, sektor infrastruktur juga membebani IHSG sebesar 0,9%.

Sementara itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali menjadi saham yang memberatkan IHSG pada akhir perdagangan kemarin, yakni mencapai 18,3 indeks poin.

Tak hanya BREN, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga memberatkan indeks cukup besar yakni masing-masing 14,6 indeks poin dan 14,3 indeks poin.

IHSG berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin, setelah beberapa hari lalu menguat dan terus mencetak rekor tertingginya, sehingga investor mulai merealisasikan keuntungannya, utamanya di saham-saham perbankan.

Pada pekan lalu, memang saham-saham perbankan besar mengalami kenaikan yang cukup pesat. Saham-saham perbankan besar tersebut terus mencetak rekor tertingginya.

Bahkan, Saham-saham perbankan besar masih sempat mencetak rekor pada awal perdagangan sesi I kemarin. Namun selang beberapa jam, penguatannya cenderung terpangkas karena investor mulai merealisasikan keuntungannya.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat