Lumayan Bisa Napas, Gonjang Ganjing Global Mulai Reda

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 21/12/2023 15:25 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonersia Perry Warjiyo memaparkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melihat ketidakpastian global mulai mereda. Salah satunya disebabkan oleh posisi suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate diperkirakan sudah mencapai puncak.

"Dengan perkembangan itu kita melihat ketidakpastian pasar keuangan global sudah mulai mereda. Belum rendah banget tapi tidak akan memburuk," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/12/2023)


BI menangkap pertemuan FOMC terakhir memberikan sinyal ekonomi AS akan soft landing atau tidak jatuh ke jurang resesi yang dalam. Suku bunga acuan AS akan dipertahankan hingga akhir semester I-2024, seiring dengan ekonomi yang masih kuat.

"Sekarang yang kami tangkap FFR is already on the top of peak dan di semester I masih dipertahankan untuk pastikan AS soft landing," paparnya. Perry memperkirakan penurunan suku bunga acuan AS sebesar 50 bps.

Sementara itu, ekonomi Tiongkok melemah seiring dengan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh terbatas


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed