Market Commentary

IHSG Parkir di 7.200-an, 7 Saham Ini Jadi Penopang

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Rabu, 20/12/2023 17:07 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup bergairah pada perdagangan Rabu (20/12/2023), menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (21/12/2023).

IHSG ditutup menguat 0,44% ke posisi 7.219,667. Dengan demikian IHSG kembali ke level psikologis 7.200, di mana terakhir dicetak pada September 2022.


Nilai transaksi IHSG pada hari ini mencapai sekitar Rp 14 triliun dengan melibatkan 21 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 260 saham menguat, 254 saham melemah, dan 251 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 2,69%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Chandra Asri PetrochemicalTPIA10,435.6756,07%
Merdeka Copper GoldMDKA7,922.57012,23%
Barito Renewables EnergyBREN4,907.4501,71%
Bayan ResourcesBYAN4,4419.4751,43%
Bank Central AsiaBBCA3,479.3000,54%
Merdeka Battery MaterialsMBMA2,495606,67%
GoTo Gojek TokopediaGOTO2,09881,15%

Sumber: Refinitiv

Saham petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 10,4 indeks poin.

IHSG berhasil menyentuh level psikologis 7.200, di mana investor menanti pengumuman hasil pertemuan dua harinya yang digelar pada 20-21 Desember 2023.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6,00%.

Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, seluruh instansi/lembaga memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 6,00%. Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro memproyeksi BI akan menahan level suku bunga acuan di 6% dalam RDG BI Desember 2023.

Andry menyebutkan ada beberapa hal yang mempengaruhi kebijakan BI yakni terkait keputusan The Fed dan inflasi. Di mana Federal Open Meeting Committee (FOMC) bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Desember ini menahan suku bunga di 5,25%-5,5% dan tren pelemahan Indeks Dolar yang terus terjadi telah mendorong keyakinan stabilitas Rupiah lebih terjaga.

Tidak sampai disitu, pelaku pasar juga menunggu apakah BI akan mengisyaratkan untuk tidak menaikkan suku bunganya atau bahkan memangkas suku bunganya dalam waktu dekat setelah The Fed mulai ada indikasi untuk dovish.

Sebagai informasi, dalam pertemuan pekan lalu (12-13 Desember 2023), The Fed mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%. Dokumen dot plot The Fed mengisyaratkan jika The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebanyak 3 kali sebesar 75 basis poin (bp) pada tahun depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat