
Calon Emiten Ini Kebut Proyek Flyover Deltamas

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Asri Karya Lestari (ASLI) tengah mempercepat proyek pembangunan flyover di Deltamas. Proyek senilai Rp 116,5 miliar ini diperkirakan rampung pada 30 Maret 2024 mendatang.
Direktur PT ASLI H. Sudjatmiko mengatakan, pembangunan flyover yang dimulai sejak Maret 2023 tersebut telah mencapai 57% pada Desember ini.
Ada pun Flyover ini akan memiliki panjang 700 meter dengan lebar efektif 18 meter dan pondasi bore pile sebanyak 280 titik ini dibangun dengan menggunakan jenis struktur Steel Box Girder.
"Flyover Deltamas diharapkan dapat mengatasi kemacetan dari arah Pintu Tol menuju Pemda Kabupaten Bekasi dan sebaliknya, dari arah Pemda Bekasi menuju Pintu Tol Japek," ujar Direktur ASLI H. Sudjatmiko, Senin (18/12/2023).
Selama proses pengerjaan Erection Steel Box Girder, PT ASLI bekerja sama dengan Komite Keselamatan Konstruksi Kementrian PUPR, Jasa Marga, Dinas Perhubungan, Damkar, Petugas Kepolisan, dan Unit Patroli Jalan Raya untuk menjaga keselamatan pengguna jalan.
Pembangunan flyover Boulevard Kota Deltamas ini sebagai antisipasi mengurangi kemacetan seiring rencana dibukanya pusat perbelanjaan Aeon Mall Deltamas. Sekaligus mengantisipasi lonjakan arus kendaraan dari kedua arah.
Selain sedang mengerjakan proyek flyover Boulevard Kota Deltamas, PT ASLI juga tengah menyelesaikan pembangunan jembatan lengkung Pacongkang kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Jembatan overpass KM 71 cipularang kawasan Bukit Indah purwakarta. Saat ini PT ASLI juga telah mengantongi kontrak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar Rp 100 Miliar.
Sekadar informasi, ASLI saat ini tercatat sedang melaksanakan proses pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sebanyak 1.250.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Ada pun harga yang akan ditawarkan kepada publik sebesar Rp 100-Rp 130 per saham, sehingga nantinya perseroan akan mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya adalah Rp 162.500.000.000. Perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek untuk IPO ini.
Dana yang didapat dari IPO ini nantinya, setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan untuk setoran modal pada anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bumi Prima Konstruksi dan PT Manyar Perkasa Mandiri sekitar 50,79 persen. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, gaji serta tunjangan karyawan, dan biaya operasional.
Berikut jadwal IPO ASLI:
Masa penawaran awal (Bookbuilding):12-18 Desember 2023
Tanggal efektif: 27 Desember 2023
Masa penawaran umum perdana saham: 29 Desember 2023-03 Januari 2024
Tanggal penjatahan: 03 Januari 2024
Tanggal distribusi: 04 Januari 2024
Tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia: 05 Januari 2024
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waskita Kebut Proyek Flyover Sekip Ujung & IPAL Palembang