
Erick Thohir Transformasi BUMN dan Bikin RI Makin Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah melakukan berbagai manuver transformasi di tubuh perusahaan pelat merah. Kebijakan ini sekaligus menggali potensi terbaik dari para talenta yang berkerja di korporasi milik negara tersebut.
"Kita terus memberi kesempatan secara transparan para pimpinan BUMN dengan KPI-KPI yang terukur. Kita juga memberi kesempatan untuk grooming new leadership di BUMN," ujarnya dalam acara Penghargaan CNBC Award 2023 di Hotel Westin Jakarta, Kamis (14/12).
Tidak hanya itu, Erick memaparkan juga telah menerapkan kesetaraan gender pada pucuk kepemimpinan BUMN. Pimpinan perempuan yang sebelumnya hanya sebesar 4% kini menjadi 21%. Bahkan, telah berada di atas 12 negara dengan rata-rata porsi kepemimpinan perempuan hanya 15%.
Selain kesetaraan gender, lanjut Erick, pihaknya juga memberikan kesempatan pada generasi muda untuk memimpin BUMN. Saat ini hampir 11% pimpinan BUMN di bawah usia 42 tahun. Hal itu dilakukan agar para pimpinan BUMN selalu peka terhadap perubahan dan cepat beradaptasi pada perkembangan yang dinamis.
Adapun salah satu transformasi yang dipamerkan Erick adalah lahirnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dari hasil konsolidasi tiga anak usaha bank BUMN. Bank ini terbukti mampu bersaing di antara bank konvensional lain hingga memiliki aset terbesar ke-5 di Indonesia, mengalahkan banyak bank konvensional.
Hal serupa juga terjadi pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Di bawah kepemimpinan Erick, BRI memfokuskan diri kepada pembiayaan ultramikro. "Yang awalnya tidak pernah percaya bahwa bank ultramikro atau small medium enterprise bisa profitable, terbukti dengan sinergi BRI, Pegadaian, PNM Mekaar, mereka menjadi salah satu bank terbesar dan bahkan profitnya terbesar," ungkapnya.
Selain itu, holding BUMN di PT Pertamina (Persero) dan perampingan di tubuh PT PLN (Persero) yang diiringi dengan transisi energi membawa Indonesia memiliki perusahaan yang sehat dan memiliki prospek menjanjikan. Kedua perusahaan energi itu telah bergerak sesuai dengan zaman, di mana masing-masing memiliki pengembangan proyek energi baru terbarukan.
Kemudian sinergi antara Telkom dan Telkomsel yang membuat bisnis kedua perusahaan tidak lagi bertabrakan. "Sekarang Telkom kepada B2B, fokus bagaimana pembangunan infrastruktur data. Telkomsel yang akan menjadi fokus kepada B2C," katanya.
Potensi Selanjutnya
Menurut Erick, potensi perusahaan BUMN saat ini masih banyak yang bisa digali. Dia ingin mengonsolidasikan business model economy digital. "Karena potensi Rp 4.500 triliun [ekonomi digital] jangan sampai hilang," kata Erick.
Menurutnya saat ini yang juga dibutuhkan adalah sinergi lintas kementerian. Seperti dalam hal ekonomi digital, dia telah meminta jajarannya untuk berkomunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Selain ekonomi digital, sektor yang belum tergarap optimal di Indonesia adalah pariwisata. Erick mengatakan bahwa PDB Indonesia telah mencapai lebih dari Rp 19.000 triliun. Akan tetapi didominasi oleh sektor pertambangan yang menyumbang sekitar Rp 2.300 triliun.
Sementara itu, pariwisata hanya menyumbang sekitar Rp 701 triliun. Padahal Indonesia memiliki banyak destinasi yang menawarkan kekayaan alam dan budaya.
"Kita lihat tren di UAE, di Saudi, di Qatar mereka sudah coba migrasi tidak hanya dari sumber daya alam seperti minyak dan gas," katanya.
Erick berharap kontribusi pariwisata bisa duduk di peringkat kedua setelah pertambangan. Dengan demikian nilainya dapat mencapai sekitar Rp 2.000 triliun. Hal ini pada akhirnya akan membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih dari 5%.
"Yakin pertumbuhan ekonomi, dengan growth dari pariwisata dan ekonomi digital ini, bisa 6,5%," katanya.
Adapun setoran BUMN ke negara sepanjang 2023 telah mencapai Rp 81,1 triliun atau 100% lebih dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini. Erick membidik setoran BUMN dapat mencapai Rp 85 triliun atau tumbuh dibandingkan tahun ini.
"Jadi kita pecahkan rekor lagi dividen terbesar sepanjang sejarah," katanya.
Atas seluruh capaian tersebut, Erick Thohir mendapatkan CNBC Indonesia Award 2023 dengan kategori Best Leader for SOE Transformation. "Kepada CNBC dan Pak CT, terima kasih atas penghargaannya. Ini bisa terjadi karena [BUMN] memiliki talenta terbaik," kata Erick.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Targetkan Dividen BUMN Tembus Rp 85 Triliun
