Banyak Data Ekonomi Rilis Hari Ini, Gimana Nasib Rupiah?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Rabu, 06/12/2023 08:12 WIB
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terpantau mulai melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lantaran sikap wait and see pelaku pasar terhadap sejumlah data yang akan dirilis baik dari eksternal dan domestik,

Melansir data Refinitiv, mata uang Garuda ditutup melemah 0,32% pada sepanjang perdagangan kemarin, Selasa (5/12/2023) di angka Rp15.500/US$. Pelemahan ini mematahkan tren penguatan yang terjadi dua hari beruntun.


Tekanan rupiah kemarin terjadi di tengah sikap wait and see pelaku pasar perihal data ekonomi AS terutama pada data tenaga kerja. Hal ini menjadi perhatian investor mengingat jika data jumlah lowongan kerja tak sesuai ekspektasi pasar maka bisa mengubah prospek kebijakan the Fed ke depan.

Namun, faktanya data jumlah lowongan kerja AS yang rilis semalam hasilnya mengalami penurunan sebesar 617.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,73 juta pada Oktober 2023, menandai level terendah sejak Maret 2021 dan berada di bawah konsensus pasar sebesar 9,3 juta.

Penurunan jumlah lowongan tenaga kerja menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang mulai mendingin. Ini bisa menjadi angin segar untuk pergerakan rupiah hari ini, Rabu (6/12/2023) mengingat bisa menjadi pendorong kebijakan moneter the Fed melunak pada pertemuan 13 Desember 2023 mendatang.

Berdasarkan perangkat Fedwatch Tools, para pelaku pasar yakin sebesar 99,9% bahwa The Fed akan menahan suku bunga di 5,25% - 5,5%.Bahkan diperkirakan akan turun pada Maret 2024. Optimisme hal ini sudah mencapai 57,1%.

Pada hari ini investor juga akan mencermati sejumlah data dari negeri Paman Sam seperti neraca perdagangan dan produktifitas pekerjaan selain pertanian.

Sementara itu, dari dalam negeri investor akan mencermati rilis data makro ekonomi Indonesia seperti Cadangan Devisa Indonesia periode November 2023 yang akan dirilis pada hari Kamis (7/12/2023) dan pada Jumat akan dirilis Kepercayaan Konsumen Indonesia periode November 2023 serta Penjualan Ritel Indonesia secara tahunan (yoy).

Diketahui, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 tetap tinggi sebesar US$133,1 miliar, turun dibandingkan dengan posisi pada akhir September 2023 sebesar US$134,9 miliar.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, kendati rupiah kemarin sempat melemah tetapi masih dalam tren penguatan mengikuti garis rata-rata selama 200 jam atau moving average 200 (MA200).

Garis MA200 tersebut juga menjadi resistance terdekat, yakni di posisi Rp15.510/US$. Area ini bisa dijadikan target pelemahan terdekat apabila ada pembalikan arah.

Kendati demikian tren penguatan yang masih terjadi, potensi masih bisa menghantarkan rupiah menguat kembali. Target terdekat ke Rp15.480/US$ yang diambil berdasarkan garis rata-rata selama 50 jam atau moving average 50 (MA50).

Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS dalam basis waktu satu jam

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS