Dolar Balik ke Level Rp15.500, Investor Masih Wait and See

rev, CNBC Indonesia
05 December 2023 15:08
Penukaran uang dolar (AS) dan rupiah di Valuta Inti Prima (VIP) Money Changer, Menteng, Jakarta, Rabu (11/10/2023). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)
Foto: Penukaran uang dolar (AS) dan rupiah di Valuta Inti Prima (VIP) Money Changer, Menteng, Jakarta, Rabu (11/10/2023). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat investor masih menunggu data ekonomi AS. Namun demikian, koreksi ini dapat tertahan mengingat arus dana asing yang deras pekan lalu.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah di angka Rp15.500/US$ atau terdepresiasi 0,32%. Pelemahan ini mematahkan tren penguatan yang terjadi dua hari beruntun.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14.59 WIB turun 0,1% menjadi 103,6. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan Senin (4/12/2023) yang berada di angka 103,71.

Tekanan rupiah hari ini terjadi di tengah sikap wait and see pelaku pasar perihal data ekonomi AS yang akan dirilis malam hari ini (5/12/2023).

Data jumlah lowongan pekerjaan Amerika Serikat periode Oktober yang diperkirakan akan turun menjadi 9,3 juta dari bulan sebelumnya 9,55 juta pada September 2023.

Hal ini masih menjadi perhatian investor mengingat jika data jumlah lowongan kerja naik tajam bahkan di atas konsensus/ekspektasi pasar maka bisa dikatakan bahwa data ketenagakerjaan AS masih cukup panas.

Maka dari itu, pelaku pasar masih bersikap wait and see untuk melihat data terbaru perihal jumlah lowongan kerja dengan harapan data ini akan menunjukkan bahwa kondisi AS sudah mendingin.

Jika jumlah lowongan pekerjaan yang mendingin akan semakin meningkatkan optimisme bahwa bank sentral AS (The Fed) akan dovish.

Kendati demikian, dana asing masih terus masuk ke dalam pasar keuangan domestik yang mampu menahan koreksi nilai tukar mata uang Garuda.

Data transaksi yang dirilis BI pada 27-30 November 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 15,92 triliun (beli neto Rp 10,60 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 0,38 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 4,94 triliun di SRBI).

Hal ini jauh lebih besar atau sekitar dua kali lipat dibandingkan pekan keempat November yakni sebesar Rp 7,03 triliun atau pekan ketiga November yakni Rp 7,33 triliun. Dengan kata lain, dalam tiga pekan terakhir, net buy asing ke pasar keuangan Indonesia sekitar Rp 30 triliun.

Selain itu, dana asing yang masuk ke Indonesia pada pekan lalu menjadi yang tertinggi sepanjang 2023. Catatan terbaik sebelumnya adalah pada pekan ketiga Januari sebesar Rp 14,8 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular