Wamen BUMN: Restrukturisasi Polis Jiwasraya Tuntas Tahun Ini

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Selasa, 05/12/2023 10:25 WIB
Foto: Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Casual Talks On Digital Payment Innovation Of Banking. (Tangkapan layar via Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa proses restrukturisasi polis Asuransi Jiwasraya ke Asuransi Jiwa Indonesia Financial Group (IFG Life) akan selesai tahun ini.

"Kita akan menyelesaikan proses restrukturisasi polis Jiwasraya akhir tahun ini. Insha Allah nanti kita akan umumkan di akhir tahun tuntas semua restrukturisasi polis Jiwasraya," ujar pria yang akrab disapa Tiko itu pada saat menghadiri Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN, Senin (4/12/2023).

Adapun hingga September 2023, pengalihan portofolio polis (liabilitas) Jiwasraya senilai Rp31,07 triliun atau sekitar 81% dari keseluruhan liabilitas sudah dialihkan. IFG Life juga tercatat telah membayarkan manfaat klaim sebesar Rp 9,12 triliun sampai dengan September 2023.


Pada saat itu, jumlah nasabah Jiwasraya yang menolak untuk ikut restrukturisasi tinggal sekitar 0,4%. Dari jumlah tersebut, nilai polisnya ditaksir sebesar Rp500 miliar. IFG Life menyebut bahwa jumlah itu terus berkurang.

Pada kesempatan yang sama, Tiko mengungkapka bahwa pihaknya sedang melanjutkan invesigasi terhadap dana pensiun (dapen) BUMN bermasalah. Ia menyebut sebanyak 22 dapen BUMN yang harus mempunya rencana pemenuhan rasio kecukupan dana (RKD).

"Bertahap, ada yang 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun. Jadi mereka akan menyampaikan bagaimana mereka memenuhi RKD-nya untuk mencapai 100% lagi," jelas Tiko.

Karena, kata dia, beberapa dapen seperti di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Pos Indonesia membutuhkan waktu yang lama. Namun, Kementerian BUMN memberikan waktu untuk memenuhi RKD bertahap.

Kemudian, untuk BUMN skala kecil untuk menyerahkan kontrak investasinya kepada IFG. Tiko mengungkapkan sudah ada 18 kontrak yang diserahkan.

"Sehingga tidak perlu lagi mereka mengelola sendiri investasinya. Ini yang penting supaya mereka tidak lagi risiko fraud looking ke depan, jadi ini paket untuk IFG membantu para dapen-dapen BUMN yang soft skill yang kecil-kecil, supaya mereka bisa dikontrakan kelolakan dengan IFG," pungkasnya.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Laba Rp 23,64 Triliun, Telkom Bisa Setor Dividen Jumbo