Rupiah Makin Perkasa, Dana Asing Ramai-ramai Masuk RI Lagi

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
05 December 2023 07:55
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terpantau semakin perkasa melawan dolar Amerika Serikat (AS) sejalan dengan dana asing yang deras masuk ke Tanah Air.

Melansir data Refinitiv, pada perdagangan kemarin Senin (4/12/2023) rupiah ditutup menguat 0,19% ke angka Rp15.450/US$. Penguatan ini juga sejalan dengan penguatan Jumat (1/12/2023) sebesar 0,16%.

Rupiah menguat disinyalir berkat derasnya aliran dana masuk dari asing ke pasar keuangan domestik, khususnya di Surat Berharga Negara (SBN), saham, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Data transaksi yang dirilis BI pada 27 - 30 November 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp15,92 triliun (beli neto Rp10,60 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,38 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp4,94 triliun di SRBI). Dengan begitu, selama tiga minggu beruntun akumulasi net buy asing ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp30 triliun.

Tak hanya itu, data inflow asing secara mingguan tersebut menjadi yang tertinggi pada sepanjang 2023, dengan catatan terbaik sebelumnya terjadi pada pekan ketiga Januari sebesar Rp14,8 triliun.

Aliran asing yang deras masuk ke RI dipengaruhi faktor tekanan eksternal yang kian mereda sehingga prospek investasi ke emerging market, termasuk Indonesia dinilai menjadi lebih menarik.

Tekanan eksternal mereda ini tercermin dari melandai-nya inflasi AS yang lebih baik dari perkiraan serta kondisi pasar tenaga kerja AS yang mulai mendingin, sehingga prospek kebijakan the Fed ke depan diperkirakan akan lebih melunak.

Perangkat CME FedWatch menunjukkan 97,7% pelaku pasar melihat The Fed masih akan menahan suku bunga pada Desember mendatang. Artinya, hingga akhir tahun suku bunga masih berada di level 5,25-5,50%. Pelaku pasar bahkan memproyeksi The Fed akan segera memangkas suku bunga pada Maret 2024.

Teknikal Rupiah

Dalam basis waktu per jam, secara teknikal rupiah masih kokoh dalam tren penguatannya setelah berhasil menembus beberapa garis rata-rata selama 20 jam, 50 jam, dan 100 jam (MA20, MA50, dan MA100).

Posisi garis MA20 yang bertepatan dengan area sebelum terjadi gap up pada 21 November 2023 lalu menjadi resistance baru rupiah, yakni di posisi Rp15.460/US$. Posisi ini perlu diwaspadai pelaku pasar apabila ada pembalikan arah melemah.

Kendati begitu, tren penguatan yang kokoh masih potensi menghantarkan rupiah lanjut menguat ke support terdekat di Rp15.415/US$. Posisi ini didapatkan dari garis horizontal berdasarkan low candle 20 November 2023.

Rupiah melawan dolar AS dalam basis waktu satu jamFoto: Tradingview
Rupiah melawan dolar AS dalam basis waktu satu jam


CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunggu Rilis Data Inflasi, Kuatkah Rupiah Hari Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular