Ini Penyebab Kerugian WIKA Tembus Rp 5,8 Triliun Hingga Q3

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 04/12/2023 08:25 WIB
Foto: WIKA (detikcom/Rengga Sancaya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membukukan kerugian sebesar Rp 5,84 triliun pada kuartal III tahun 2023. Kerugian tersebut membengkak 209 kali lipat dibandingkan rugi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 27,96 miliar.

Mengutip laporan keuangan WIKA, padahal pendapatan bersih Wijaya Karya hingga September 2023 masih tumbuh 17,88% secara tahunan menjadi Rp 15,07 triliun.

Pendapatan tersebut ditopang segmen infrastruktur dan gedung yang sebesar Rp 8,09 triliun, segmen industri sebesar R p3,42 triliun, serta energi dan industrial plant sebesar Rp 2,58 triliun.


Seiring dengan, pendapatan, beban pokok pendapatan WIKA sebesar Rp 13,86 triliun atau mengalami kenaikan 18,60% secara tahunan. Sehingga laba kotor WIKA tercatat tumbuh 10,33% secara tahunan menjadi Rp1,21 triliun.

Meski demikian, perseroan membukukan rugi usaha sebesar Rp 3,66 triliun. Jumlah tersebut berbalik dari laba yang dicapai pada periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 865,93 miliar.

Ternyata, pembengkakan WIKA berasal dari kenaikan beban keuangan sebesar 192,30% secara tahunan, atau dari posisi Rp 815,23 miliar menjadi Rp 2,38 triliun pada kuartal III tahun 2023.

Hingga kuartal III, WIKA membukukan total aset sebesar Rp 66,65 triliun atau turun 11,21% year-to-date (YtD). Adapun liabilitas turun 3,929% YtD menjadi Rp 55,67 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp 10,97 triliun atau terkoreksi 37,28% YtD.

Sementara arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp 1,78 triliun atau terkoreksi sebesar 45,36% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp 3,26 triliun.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi