Pendapatan PGAS Kuartal-III US$2,69 Miliar, Ini Penyumbangnya

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
30 November 2023 10:15
PGN
Foto: dok PGN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang merupakan Sub holding Gas Pertamina, mencatat pendapatan konsolidasi hingga kuartal III tahun 2023 meningkat sebesar 2% atau tercatat US$ 2,69 miliar. Dimana kontribusi terbesar diperoleh dari bisnis niaga dan transmisi gas bumi sebesar 78% dan selebihnya merupakan usaha hulu dan lainnya.

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, terkait pencapaian operasional, pengaliran gas bumi di bisnis transmisi sebesar 1.444 MMSCFD atau tumbuh sebesar 8%.

"Hal ini dikarenakan mengalirnya gas di Pipa Transmisi Gresik-Semarang," ujarnya dalam Public Expose secara virtual Rabu (29/11).

Volume niaga gas bumi juga bertumbuh 5% atau menjadi 935 BBTUD dimana jumlah pelanggan mencapai lebih dari 839 ribu dengan volume terbesarnya dari pembangkit listrik, industri kimia, keramik, makanan dan pupuk.

"Salah satu sebab peningkatan volume niaga karena rerata harga gas yang dijual PGN memang sangat kompetitif bila dibandingkan bahan bakar lain seperti HSD (setara US$ 41,18/MMBTU), LPG - 12 kg (setara US$ 26,20/MMBTU) atau MFO (setara US$ 33,74/MMBTU)," ungkapnya.

Sementara, portofolio usaha lain yang dilaksanakan anak perusahaan beberapa yang mencapai pertumbuhan kinerja adalah transportasi minyak sebesar 42,9 MMBOE atau bertumbuh 400% karena penyaluran minyak melalui pipa Rokan.

Kemudian pada regasifikasi LNG terdapat kenaikan 21% menjadi 158 BBTUD karena adanya kenaikan permintaan di LNG Hub Arun.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fadjar Harianto Widodo mengatakan, pada posisi kas setara kas perseroan untuk kebutuhan investasi dan modal kerja perusahaan tercatat sebesar US$ 1,04 miliar. Angka ini mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya karena upaya perusahaan memperbaiki struktur hutangnya melalui aksi korporasi pembelian kembali obligasinya.

"Posisi kas kami masih baik pasca buyback tahun ini dan didorong dari operating cash flow yang terjaga. Selain itu melihat dari interest coverage ratio (sebesar 10,3x) serta rasio hutang terhadap modal (sebesar 0,5x) maka PGN masih dalam kondisi likuiditas yang sehat. Bilamana ke depan dibutuhkan pembiayaan eksternal maka kesempatan itu masih terbuka untuk kami," ungkapnya.

Selanjutnya dalam belanja modal yang telah terealisasi sebesar US$ 132 juta dengan pemakaiannya 57% untuk usaha hilir beserta lainnya dan selebihnya untuk kebutuhan usaha di bidang hulu.

Beberapa proyek yang menyerap pemakaian modal tersebut diantaranya adalah gasifikasi kilang minyak Pertamina melalui Pipa Gas Senipah - Balikpapan, jaringan gas kota (jargas) dan revitalisasi terminal LNG Arun. Sedangkan Pipa Senipah - Balikpapan telah terpasang ±76 km dari target ±78 km.

"Proyek ini (Pipa Gas Senipah - Balikpapan) merupakan bagian kontribusi sinergi PGN di Pertamina dalam mendukung kegiatan operasi Refinary Unit V Balikpapan. Pipa yang akan dibangun memiliki diameter 20 inch dan dimulai sejak 2022," sebutnya.

Sebagai dukungan terhadap Pemerintah menjalankan proyek strategis nasional, Ia menambahkan, pembangunan jargas yang dibiayai PGN telah dilaksanakan di 37 kota/kabupaten dengan berbagai moda transportasi. Pembangunan yang telah terselesaikan sebanyak 102.354 sambungan rumah.

"Upaya revitalisasi aset Terminal LNG Arun dilaksanakan sehubungan upaya menangkap potensi pasar LNG Asia yang sangat menarik. Tangki yang tidak teroptimalkan akan dimodifikasi sehingga kapasitas dengan desain 127.000 m3 dapat beroperasi kembali ke depannya. Adapun proyek ini sekarang dalam tahap mencari mitra kerja untuk pekerjaan EPC," pungkasnya.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Bersih PGN Tergerus Rp1,4 T, Ternyata Gara-Gara Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular