
PTBA Berkomitmen Tingkatkan Kontribusi ke Negara

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam (Persero) tbk atau PTBA optimis bisa menggenjot kinerja di 2024 dan memberikan kontribusi besar ke negara.
Direktur Sumber Daya Manusia PTBA, Suherman mengatakan, PTBA adalah bumn satu satunya yang bergerak di tambang batu bara. Untuk itu menurutnya perusahaan akan terus berkomitmen mendorong kontribusi yang optimal sebagaimana yang terjadi di tahun lalu.
"Dampak positif ini kita akan coba pertahankan di 2023 dan 2024, sehingga keberadaan kita benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan bangsa Indonesia," kata Suherman, dalam Road to CNBC Awards 2023 Best Mining Companies, Rabu (29/11/2023).
Seperti diketahui, hingga kuartal III-2023 PTBA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 3,8 triliun.
Perolehan itu ditopang oleh produksi batu bara perusahaan yang mencapai 31,9 juta ton atau tumbuh sekitar 15% dibandingkan periode sama di 2022 yaitu sekitar 27,7 juta ton.
Di sisi lain, volume penjualan PTBA juga tercatat naik sebesar 15% dari 23,5 juta ton menjadi 27 juta ton di Kuartal III-2023.
"Kalau kita lihat produksi dan penjualan masih on the track dimana peningkatan sekitar 15% itu kita rencanakan untuk tahun ini. Sehingga apa yang kita rencanakan secara operasional masih kita capai mesksipun fluktuasi harga sangat signifkan dari tahun lalu," pungkasnya.
Untuk menggenjot kinerja di 2024, Suherman mengaku akan terus melakukan berbagai efisiensi demi mengatasi fluktuasi harga batu bara.
Adapun efisiensi yang dilakukan yakni dengan mendorong penggunaan alat tambang dengan eletrifikasi. Contohnya seperti pompa tambang yang mulai menggunakan eletrik, sehingga perusahaan bisa menekan biaya bbm.
Selain itu lanjutnya, PTBA juga akan menggaet beberapa mitra strategis untuk mendongkrak kinerja operasional. Seperti yang dilakukan dengan PT KAI untuk menambah kapasitas angkutan, khususnya dari muara enim menuju Palembang, targetnya ada tambahan penjualan tambahan logistik sekitar 20 juta ton.
"Itu cukup signifikan dan sudah dimulai tahun ini. diharapkan tahun 2025 bisa selesai. jadi ada tambahan signifkan nanti di dalam volume maupun produksi," terangnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Sekuritas dan MI Ungkap Tren Terkini Pasar Modal RI
