Erick Minta Saham Divestasi Dapat Diskon, Ini Kata Vale

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Rabu, 29/11/2023 17:40 WIB
Foto: MIND ID Pertahankan Komitmen Jadi Pemegang Saham Pengendali Vale.

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga penawaran divestasi 14% saham asing PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke pemerintah masih menjadi misteri. Pihak perusahaan pun buka suara terkait hal ini.

Direktur Vale Indonesia Berdarnus Irmanto mengatakan, pihaknya belum bisa menetapkan valuasi dari transaksi tersebut. Begitu pula saat ditanya terkait kemungkinan pemberian harga diskon sesuai permintaan Menteri BUMN.

"Apa yang ditanyakan di sini terkait diskon atau pertimbangan variabel, itu sangat tergantung pada proses negosiasi pemegang saham kami. Kami tidak bisa kasih informasi lebih," ujar Bernardus pada Public Expose 2023, Rabu, (29/11/2023).


Berdardus menambahkan, perusahaan berkomitmen memberi data yang dibutuhkan pemegang sahamnya untuk berdiskusi. Sementara terkait prosesnya harus melalui beberapa tahapan di jajaran pemegang saham.

Adapun terkait target penyelesaian transaksi ini, emiten tambang nikel tersebut berharap dapat meneken kesepakatan secepat mungkin. Sehingga, perpanjangan izin perusahaan bisa dilakukan secepatnya.

Beberapa waktu lalu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan bahwa kesepakatan divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID sebesar 14% belum menyepakati valuasi harga saham yang akan diberikan, yang dinilai terlalu 'mahal'.

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa valuasi harga saham divestasi dari INCO kepada MIND ID terlalu tinggi. Tingginya valuasi tersebut dinilai menjadi kendala dari proses divestasi yang saat ini tengah dinegosiasikan.

"Master agreement untuk 14%-nya sudah sepakat, tapi valuasinya belum. Tentu kendalanya sama kita merasa valuasi ketinggian," ujar Erick beberapa waktu yang lalu.

Dia menyebutkan pihaknya saat ini tengah mendorong agar valuasi harga divestasi saham sebesar 14% yang akan diberikan kepada MIND ID dengan penyusutan wilayah tambang nikel INCO.

"Makanya ada dua opsi yang kita dorong. Satu, memang kita melepas, jadi kan dia punya kawasan besar sebagian dilepas. Memang kan seperti itu semua BUMN juga ada relinquish ada pelepasan," tambahnya.

Erick klaim hal itu dilakukan agar valuasi harga saham divestasi bisa diberikan semurah-murahnya oleh INCO. "Ya bisa saja untuk menekan valuasi, dilepas salah satu opsinya, kalau mereka nggak mau (penyusutan lahan) ya kita musti ketemu valuasinya," tandas Erick.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat