Bos WIKA Buka-Bukaan Soal Target dan Pengurangan Karyawan
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tidak mematok target muluk untuk tahun 2024. Tahun politik yang biasanya berdampak ke perusahaan konstruksi, karena memiliki cycle perlambatan menjadi alasannya.
Untuk target 2024 sendiri, perusahaan mengatakan masih melakukan evaluasi dalam memasang target untuk kontrak baru, dan diprediksikan akan sama dengan tahun 2023, yakni antara Rp25 - 27 triliun.
"Sementara terkait jumlah pegawai memang salah satu langkah penyehatan adalah mengurangi biaya operasional dari perusahaan. Nah, memang langkah tersebut salah satunya melakukan zero growth. Jadi para pegawai yang sudah pensiun tidak kita gantikan dulu supaya bisa mengurangi biaya operasional," ujar Mahendra Vijaya Corporate Secretary PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dalam acara publix expose live Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/11/2023).
Sementara ketika ditanya kapan akan bisa balik untung perusahaan masih terus mendorong 8 cara penyehatan yang telah direncanakan. Saat ini perseroan tengah fokus melakukan restrukturisasi dari sisi bisnis, baik dari sisi keuangan.
"Dalam waktu yang tidak terlalu panjang ke depan kira-kira ya mudah-mudahan sih bisa di 2025 atau 2026 WIKA sudah bisa kembali membukukan kondisi yang baik. Namun memang ada beberapa catatan yang harus dipenuhi tetapi memang semua membutuhkan dukungan bersama dari para stakeholders,: tutur Mahendra.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serius akan melakukan pembenahan pada perusahaan pelat merah yang memiliki kinerja buruk, termasuk di sektor karya. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan perusahaan BUMN di sektor infrastruktur dan karya akan dilakukan konsolidasi.
Erick mengungkapkan, terkait proses konsolidasi tersebut akan dibagi menjadi dua segmen, yakni perusahaan BUMN karya dengan skala kecil diserahkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa untuk dilakukan merger.
(Zefanya Aprilia/ayh)